Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan KLHK soal Kemunculan Buaya Muara di 2 Lokasi di Jakarta

Kompas.com - 28/06/2018, 07:28 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indra Exploitasia mengatakan, kemunculan sejumlah buaya di beberapa lokasi di Jakarta tidak berhubungan dengan kejadian alam.

Baru-baru ini diberitakan buaya muara terlihat di dua kawasan di Jakarta, yaitu Kali Grogol Jakarta Barat, dan di Dermaga Pondok Dayung di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kedua kawasan tersebut bukan merupakan habitat alami buaya muara.

"Tapi ini bukan anomali atau kejadian alam atau apa itu enggak ada. Itu (kemunculan buaya) ya memang karena terjadi seperti itu," kata Indra saat ditemui di Kali Grogol, Jakarta Barat, Rabu (27/6/2018) kemarin.

Baca juga: Gagalnya Penangkapan Buaya di Kali Grogol karena Pelemparan Batu

Indra mengatakan, ada empat dugaan asal buaya-buaya tersebut.

Pertama, banjir bandang yang terjadi di Jakarta tahun 2006 membuat sejumlah buaya yang ada di penangkaran lepas. Buaya-buaya yang lepas itu akhirnya berkembang biak di luar habitatnya.

Kedua, buaya tersebut dipelihara warga, kemudian dengan sengaja dilepas warga tersebut.

Ketiga, buaya tersebut meninggalkan habitat alaminya untuk menjelajahi wilayah lain untuk mencari makan.

Keempat, buaya tersebut terlepas dari penangkaran.

Untuk alasan terakhir, KLHK telah memeriksa penangkaran buaya yang ada di daerah Cikande dan Serang. Petugas penangkaran mengatakan, tidak ada buaya yang lepas. Selain itu, jarak kedua tempat penangkaran itu sangat jauh dari lokasi kemunculan buaya.

"Makanya kami evakuasi untuk memastikan apakah ini benar dari alam atau memang dari penangkaran, atau ini dilepas orang. Akan sangat terlihat dari morfologinya kalau memang dia dipelihara atau dari alam, akan terlihat sekali," ujar Indra.

Baca juga: Papan Tanda Bahaya Buaya Akan Dipasang di Kali Grogol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com