Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Ini Nyaman Jualan di Pinggir Jalan Pasar Asemka, meski Dagangan Diserempet Mobil

Kompas.com - 28/06/2018, 14:15 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Asemka sudah sejak lama dikenal sebagai pusat grosir yang menjual aneka ragam mainan. Sayangnya, kondisi pasar yang berlokasi di Jakarta Barat itu kini kian semrawut.

Pantauan Kompas.com Kamis (28/6/2018), banyak pedagang yang membuka lapak mereka di trotoar dan bahu jalan. Kios-kios semi permanen yang berada tepat di kolong flyover juga banyak berdiri.

Selain itu, para pengendara motor juga sesuka hati parkir sembarangan di bahu jalan. Kondisi tersebut membuat kemacetan sehingga para pengendara mobil dan motor harus mengurangi laju kendaraan mereka.

Pemandangan ini tidak jauh berbeda dengan kondisi PKL di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, yang juga semrawut.

Baca juga: Bisakah Anies Bereskan Pasar Asemka?

Agus (41), seorang pedagang di sana mengaku dirinya sudah nyaman berjualan di pinggir jalan. Bahkan, dirinya tidak mempermasalahkan meski dagangannya kerap diserempet mobil.

Pria yang berjualan di sana sejak 2015 itu mengaku bisa meraup keuntungan hampir Rp 8 juta per bulannya.

"Saya di sini sudah hampir tiga tahun sejak akhir 2015. Banyak pembeli yang telah tahu saya, makanya saya lebih nyaman berjualan di sini walaupun kadang dagangan saya diserempet mobil yang lewat," ujar Agus, kepada Kompas.com.

Agus menjual berbagai jenis mainan mobil-mobilan dengan harga Rp 25.000-Rp 35.000. Harga terebut pun masih dapat ditawar sesuai dengan keinginan para pembeli.

Ia menambahkan, saat ini diirnya bisa menjual hingga 15 produk. Oleh karena itu, ia enggan pindah dari tempat ia berjualan saat ini.

"Sudah di sini lama ya, Mbak. Kalaupun saya pindah, belum tentu juga toko saya rame seperti ini," ujar Agus.

Baca juga: Kaget Ada Kios di Bawah Flyover, Anies Akan Sambangi Pasar Asemka

Tepat di samping Agus, ada pula kios yang menjual beragam jenis boneka. Boneka dijual dengan harga Rp 35.000 untuk semua barang.

Anton (30), pemilik kios boneka mengaku, barang dagangannya laris pembeli karena dijual di pinggir jalan. Apalagi, dia menjualnya dengan harga murah.

"Ini kan tempat orang lewat gitu. Lihat boneka saya ya langsung beli kalau emang cocok. Kalau pindah, belum tentu masih sama jumlah pembelinya," tambah Anton.

Anton mengaku, di pinggir jalan, sekitar 10 bonekanya laku setiap hari. Saat Lebaran kemarin, penjualan bahkan meningkat menjadi sekitar 20 boneka per hari.

Hal serupa juga disampaikan Muhajirin (50), pemilik kios semi permanen yang berada di bawah kolong flyover. Ia telah berjualan sejak tahun 2016 dengan memperkerjakan 2 karyawan.

Baca juga: Menunggu Pasar Asemka yang Semrawut Benar-benar Ditata...

"Sudah di sini sejak dua tahun lalu. Di sini saya jual banyak, ada mainan, ada boneka, ada balon-balon untuk ulang tahun juga," ujar Muhajirin.

Walaupun Muhajirin mengetahui kiosnya menimbulkan kemacetan karena banyaknya pembeli yang parkir sembarangan, ia mengaku enggan untuk pindah dari tempat tersebut.

"Kan enggak dilarang. Sudah lama juga. Jadi, kalau macet ya sudah resiko gitu ya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com