Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang UKM di Blok S Terima Pembayaran via Go-Pay, JakOne, iPay, hingga PayPro

Kompas.com - 28/06/2018, 14:59 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang usaha kecil dan menengah (UKM) di Pujasera Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mulai menerima pembayaran non-tunai atau cashless.

Pedagang Soto Betawi Bang Benz, Mamu, salah satunya. Dia menerima pembayaran non-tunai dari beberapa layanan, yakni dompet digital Go-Pay milik Go-Jek, JakOne Mobile milik Bank DKI, BNI iPay, dan PayPro.

"Pembayaran lewat Go-Pay dari April, sebelum puasa. Kalau JakOne dari tahun kemarin," ujar Mamu saat berbincang dengan Kompas.com di Pujasera Blok S, Kamis (28/6/2018).

Mamu mengaku senang bisa menyediakan layanan pembayaran non-tunai. Sebab, uang yang dibayarkan non-tunai itu otomatis menjadi tabungannya.

"Hari ini transaksi pake Go-Pay, besok masuk ke rekening, dan selalu lancar. Aku senang pembayaran elektronik karena untuk nyimpen tabungan," kata dia.

Baca juga: Setelah Warung Makan, Go-Pay Sasar UMKM

Pedagang Es Podeng Geboy, Jumadianto, juga menerima pembayaran secara non-tunai. Ia mengaku sudah tiga bulan menerima pembayaran lewat Go-Pay.

Selain itu, dia menerima pembayaran menggunakan JakOne Mobile.

"Ada berapa orang yang (bayar) pakai JakOne, masuknya ke rekening Bank DKI. Go-Pay pakai Bank DKI juga," ucap Jumadianto.

Sementara itu, pedagang ayam penyet bernama Andi mengaku baru satu bulan menerima pembayaran non-tunai. Dia hanya menyediakan layanan Go-Pay.

Dengan adanya transaksi non-tunai, Andi mengaku tidak perlu repot-repot mencari uang kembalian.

"Jadinya enggak susah cari kembalian, tapi kadang-kadang orang enggak tahu juga gituan (menerima pembayaran cashless)," kata Andi.

Baca juga: Sedekah Non-tunai Bisa Pakai Go-Pay

Berdasarkan pantauan Kompas.com, beberapa pedagang di sana mulai menerima pembayaran lewat Go-Pay. Pedagang yang menerima pembayaran melalui JakOne Mobile tampak lebih banyak.

Para pedagang UKM itu memasang barcode berbagai layanan pembayaran non-tunai tersebut di kaca kios mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com