JAKARTA, KOMPAS.com - Harian Kompas memberikan penghargaan kepada dua cendekiawan Indonesia yang dinilai telah memberikan dedikasi serta komitmen yang besar kepada bangsa.
Pernghargaan cendikiawan berdedikasi itu diberikan kepada pengajar dan peneliti media Ashadi Siregar, akademisi serta pakar pendidikan Anita Lie.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Chief Executive Officer Kompas Gramedia Liliek Oetama di Gedung Kompas, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (28/6/2016).
Pemberian penghargaan itu merupakan bagian dari rangkaian peringatan ulang tahun ke-53 Kompas yang jatuh pada Kamis hari ini.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan, dipilihnya Ashadi sebagai cendikiawan berdedikasi melihat komitmen Ashadi yang besar untuk mengarahkan jurnalisme yang ada di Indonesia tetap pada jalurnya.
"Pak Ashadi merupakan cendikiawan yang punya komitmen yang besar, bukan hanya sebagai cendikiawan tapi dia selalu mengarahkan bagaimana jurnalisme itu selalu berperan signifikan. Dia sangat berharap di tengah hiruk pikuk media sosial, jurnalisme masih bisa bekerja," ujar Budiman.
Baca juga: Yang Dirindukan dari Sosok PK Ojong, Sang Pendiri Kompas...
Begitu pula dengan Anita yang dinilai sangat berkontribusi terhadap isu-isu pendidikan anak.
"Bu Anita adalah cendikiawan yang sangat fokus terhadap isu-isu pendidikan, khususnya pendidikan anak di tengah masa bodoh dengan situasi itu," ujar Budiman.
"Dua tokoh itulah yang diharapkan akan terus berusaha dan melalui Kompas untuk dan demi Indonesia," kata Budiman.
Poppy berharap penghargaan itu juga menginspirasi setiap orang untuk terus berkarya dan berbagi dengan sesama.
"Terima kasih untuk Kompas yang telah memberikan penghargaan. Semoga penghargaan ini menginspirasi kita semua," ujar Poppy.
Hal senada disampaikan Ashadi. Cendikiawan yang juga telah menulis 33 tulisan di Kompas sejak 1992 itu berharap agar Kompas tetap menjadi petunjuk arah seperti harapan awal didirikan.
"Timbul pertanyaan, koran Kompas sendiri seperti apa dedikasinya. Apakah pada awal didirikan itu niatnya berdedikasi? Saya kira ya. Didirikan oleh dua orang yang berasal dari dunia pendidikan, guru baik Pak Ojong maupun Pak Jakob adalah masing-masing merupakan guru," ujar Ashadi.
Penghargaan cendikiawan berdedikasi telah digelar sejak 2008. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang tekun dengan kepakaran masing-masing dan terus berbagi serta berdampak luas terhadap masyarakat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.