Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Abang Masih Sepi Pasca-Lebaran, Pedagang Mengaku Omzetnya Turun hingga 50 Persen

Kompas.com - 29/06/2018, 20:58 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana sepi di Tanah Abang pasca-lebaran masih terasa pada Jumat (29/6/2018). Salah satu pedagang baju muslim, Yuli mengatakan, kunjungan para pembeli memang masih sepi jika dibandingkan saat lebaran atau sebelumnya.

"Kalau ini stabil saat ini masih pada sepi. Kemungkinannya karena masih pulang kampung. Yang pasti lebih laku pas lebaran sih," kata dia.

Namun, ia optimistis pengunjung Tanah Abang akan kembali normal pada bulan Juli seiring kembalinya masyarakat yang mudik.

"Alhamdullillah kalo sudah stabil sih ramai, apalagi orang-orang daerah. Karena saya jual baju muslim kalau ada hajatan, nikahan, suka banyak yang pesen," lanjutnya.

Baca juga: Dulu Semrawut, Trotoar di Tanah Abang Pasca-Lebaran Sepi PKL

Sependapat dengan Yuli, pedagang hijab Nidar Wati mengalami penurunan omzet hingga 50 persen pasca lebaran.

"Kalau saya sih lumayan ada saja yang belanja, tapi emang sepi sih dibandingkan puasa. Kalau hitungan persen sih penurunannya 50 persen. Lihat aja yang lain juga enggak buka karena masih sepi," tutur Nidar.

Selain karena belum stabilnya pengunjung, ia menduga omzet para pedagang turun karena kalah dengan jualan para pedagang online.

"Kalau omzet kami sebenarnya kalah sama yang jualan online. Karena kan orang daerah enggak perlu jauh-jauh datang ke sini, sedangkan harga sama," imbuhnya.

Selain Nidar, pedagang lainnya, Tanjung mengaku omzetnya pasca lebaran menurut hingga 30 persen, berbeda saat bulan puasa. 

"Kalau bisa dipersenkan 30 persen sih ada penurunannya. Yang pasti pas puasa itu ramai banget. Pas lebaran omzetnya lebih tinggi, sekarang sepi, dibandingkan puasa jauh. Jualan apa pun itu laku. Kalau kemarin pas puasa itu kebanyakan pedagang musiman yang biasa dagang di pasar," ujar Tanjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com