Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wahidin Halim: BKSP Jabodetabekjur Cuma Rapat, Hasilnya Enggak Ada

Kompas.com - 02/07/2018, 15:39 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Banten Wahidin Halim mengkritik Badan Kerjasama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur kurang produktif.

"BKSP-nya rapat-rapat, hasilnya enggak ada," kata Wahidin, di Jakarta Pusat, Senin (2/7/2018).

Wahidin berharap, keberadaan BKSP bisa membantu pembangunan wilayah Banten yang berbatasan dengan DKI seperti Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.

Ia mengakui, selama ini Pemprov DKI menyalurkan bantuan keuangan, namun ia menilai masih kurang.

Baca juga: Anies Jadi Ketua BKSP Jabodetabekjur

"Bantulah Tangerang. Dibantu di daerah perbatasan. Karena, kan, bebannya di kita ya fasilitas, sanitasi, jembatan, dan sungai," ujar Wahidin.

Menurut Wahidin, daerah penyangga Jakarta menanggung beban berat karena jadi tempat bermukim jutaan warga Jakarta. Ia mencontohkan, bencana banjir yang masih menjadi masalah di Tangerang, disebabkan peralihan penggunaan lahan.

Wahidin mengatakan, untuk penanganan banjir, perlu dana yang besar mulai dari normalisasi sungai, pembangunan danau dan setu, hingga rekamasi. "(ideal bantuan) Rp 2,5 triliun harusnya," kata Wahidin.

Diketahui, Wahidin Halim bukan kepala daerah pertama yang mengkritik keberadaan BKSP. Dulu, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pernah menyebut kegiatan-kegiatan yang dilakukan BKSP Jabodetabekjur bersifat seremonial.

Baca juga: Ahok: BKSP Enggak Usah Banyak Omong, Enggak Usah Banyak Rapat

Sebab, badan tersebut tidak pernah membuat keputusan dan hanya menyelenggarakan pertemuan yang menghabiskan anggaran.

"Seremonial. Saya tadi bilang sama Aspem (Asisten Sekda bidang Pemerintahan DKI), enggak ada gunanya rapat-rapat begini," kata Basuki, seusai mengadakan pertemuan dengan BKSP Jabodetabekjur, di Balai Kota, Januari 2016 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com