JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno membagi cerita kunjungannya ke Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu kepada wartawan pada Senin (2/7/2018) kemarin. Dia mendapat pertanyaan mengenai alasannya memilih Amerika sebagai negara yang dikunjungi.
Kenapa tidak ke tempat lain yang punya tipikal sama dengan Jakarta, tetapi sedikit lebih maju.
"Kami mau benchmark Jakarta ke metropolis yang akan jauh lebih bagus. Ya harus dengan metropolis yang lebih bagus," ujar Sandiaga.
Baca juga: Gembong Nilai Kunjungan Sandiaga ke Amerika Tak Diperlukan
"Kalau kami ke Bangkok atau ke Delhi, tidak akan ada lompatan, tidak akan ada quantum leap, tidak dapat teknologi digital yang terkini, tidak dapat center of excellence seperti di MIT (Massachusetts Institute of Technology), tidak dapat Jakarta yang berketahanan seperti di Northeastern," tambah dia.
Sandiaga menegaskan, Jakarta ingin mencontoh negara yang maju.
Dia kemudian dimintai tanggapannya atas banyak penilaian bahwa kepergiannya ke AS hanya menghabiskan anggaran.
Sandiaga tampak keki atau kesal. Dia membahas masalah itu panjang lebar. Dia ingin meluruskan pandangan itu, yang menurut dia salah.
Baca juga: Bertolak ke AS, Sandiaga Uno Akan Tinjau Teknologi Atasi Kemacetan
"Kami punya judgement sendiri buat memutuskan right or not to make a visit. Kami kan mikir bahwa dikasih mandat oleh rakyat. Kalau misalnya (kunjungan) ini tidak diperbolehkan, ya jangan dibikin nomenklatur kunjungan," kata dia.
Sandiaga mengatakan, kunjungan ke luar negeri adalah hal wajar. Itu sebabnya biaya kunjungan itu dianggarkan dalam APBD DKI Jakarta.
Jakarta absen di kancah dunia
Sandiaga mengungkapkan, Jakarta sempat menghilang di kancah internasional. Kata dia, Jakarta has been missing.
Hal ini pernah juga dia bicarakan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Pak Anies juga sampaikan waktu dia pulang dari Istanbul (dan) Maroko, bahwa Jakarta itu Ibu Kota demokrasi ketiga terbesar di dunia. Ibu Kota dari negara keempat terbesar di dunia setelah China, India, Amerika, baru Indonesia. Tapi kami tuh tidak present gitu di luar negeri," ujar Sandiaga.
"Di luar negeri itu Jakarta itu tidak muncul gitu loh. Tidak menjadi buah bibir dari orang-orang. Karena kita sendiri tidak mau tampil," tambah dia.
Bahkan, kata dia, belum banyak yang tahu bahwa Asian Games akan digelar di Jakarta.
Sekarang Anies dan Sandiaga sering melakukan kunjungan ke luar negeri. Masyarakat luar mulai melihat bagaimana Jakarta sebenarnya.
Sandiaga melihat kunjungan-kunjungan ke luar negeri adalah hal yang baik. Jakarta tidak boleh menutup diri dari dunia internasional.
"Kami harus membuka diri. Kami harus lakukan pendekatan-pendekatan dan bagaimana kami mengajak, tapi juga investor berbisnis di Jakarta," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.