JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan memeriksa lagi kepastian mengenai harga tiket Asian Games. Sandiaga mengatakan, tiket seharusnya tidak dijual terlalu mahal agar menarik banyak penonton.
"Jangan sampai dengan tiket yang dibanderol cukup tinggi ini malah venue-nya sepi. Kita inginnya kan Asian Games yang sukses," ujar Sandiaga, di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (3/7/2018).
Sandiaga mengatakan, pekan ini dia akan berkomunikasi dengan Direktur Ticketing Inasgoc Sarman Simanjorang.
Baca juga: Tiket Asian Games Terlalu Mahal, Sandiaga Akan Diskusi dengan INASGOC
Dia juga berharap, anak sekolah bisa diarahkan untuk menonton pertandingan Asian Games dengan gratis. Dia masih mencari cara bagaimana bisa mewujudkan itu.
"Kita berharap itu akan dibebaskan harga tanda masuknya," ujar Sandiaga.
Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) menyiapkan dua jenis tiket yang bakal dijual selama perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang pada Agustus hingga September mendatang.
Direktur Ticketing Inasgoc Sarman Simanjorang menyatakan, jenis tiket tersebut adalah internasional dan lokal.
"Untuk harga, itu ada dua macam, harga lokal dan internasional," kata Sarman.
Menurut Sarman, hal tersebut adalah wajar diterapkan dalam agenda internasional seperti Asian Games.
Baca juga: Inasgoc Siapkan Dua Jenis Harga Tiket Asian Games 2018
"Pertimbangannya pertama bahwa di beberapa event internasional memang selalu ada seperti itu juga. Jadi, harga lokalnya pasti beda dengan harga internasional. Kedua, ya boleh dikatakan kalau kita kurs-kan ke dollar kan juga sangat murah nanti," kata dia.
Adapun perbedaan harga tiket tersebut didasarkan pada kartu identitas atau nomor telepon pada saat pembelian tiket dengan sistem online. Sarman menambahkan, tiket internasional dijual 20 persen lebih tinggi ketimbang tiket lokal.