Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Reklamasi, Kota Tua dan Kepulauan Seribu Tak Direkomendasikan Jadi Warisan Dunia UNESCO

Kompas.com - 05/07/2018, 08:42 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - UNESCO baru saja memutuskan 19 situs sebagai warisan dunia baru. Indonesia sempat mendaftarakan Kota Tua dan beberapa pulau bersejarah di Kepulauan Seribu dalam nominasi pada 2015. Namun akhirnya tidak direkomendasikan oleh International Council on Monuments and Sites (ICOMOS).

ICOMOS menyusun laporan evaluasi nomine untuk Komite Warisan Dunia UNESCO beberapa waktu lalu. Di dalam laporan itu dijelaskan, Indonesia gagal mendemonstrasikan keistimewaan Kota Tua.

Selain itu, disebut pula soal reklamasi yang berada di antara Kota Tua dengan Pulau Onrust, Pulau Cipir, Pulau Bidadari, dan Pulau Kelor. Reklamasi jadi salah satu alasan Kota Tua dan empat pulau itu tak direkomendasikan.

Baca juga: Sandiaga Ingin PKL Liar di Kota Tua Ditampung dengan Sistem Cluster

"Saat ini, 17 pulau dengan ukuran lebih dari 5.000 hektar sedang dibuat di antara dua komponen lokasi. ICOMOS menilai pulau-pulau ini dan Great Seawall Project sangat mengubah pemandangan lautan Jakarta dan mengganggu hubungan visual antara dua komponen lokasi," tulis ICOMOS dalam laporannya beberapa bulan lalu.

"Lebih lanjut, ICOMOS menilai pembangunan high-rise di pusat sejarah, berpengaruh negatif terhadap nilai sejarah dan visualnya," tulis ICOMOS lagi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno membenarkan hal itu.

"Bukan hanya Kota Tua tapi juga Kepulauan Seribu kan rusak gara-gara reklamasi kemarin. Jadi kalau kemarin ke Kepulauan Seribu banyak sedimentasi yang berubah di sana karena ya kalau UNESCO kan enggak boleh berubah sama sekali," kata Sandiaga, Rabu (4/7/2018).

Sandiaga mengatakan, saat ini pihaknya belum memutuskan apakah akan mendaftarkan lagi Kota Tua sebagai warisan dunia UNESCO atau tidak. Yang pasti, penataan kawasan Kota Tua tetap dilanjutkan.

Proyek mass rapid transit (MRT) menurut Sandiaga akan tetap melewati area bawah tanah kawasan Kota Tua. Proyek MRT itu juga disinggung dalam laporan (ICOMOS). Proyek itu dikhawatikan tak dapat menjamin kepastian nilai sejarah Kota Tua.

Baca juga: Tim ICOMOS Periksa Kelayakan Kota Tua Jakarta Jadi World Heritage

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya 'Reschedule' Jadwal Keberangkatan

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya "Reschedule" Jadwal Keberangkatan

Megapolitan
Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Megapolitan
Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com