Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sejak Dengar Berita Ini, Gue Enggak Lagi Main HP Pas Naik Ojek Online"

Kompas.com - 05/07/2018, 18:13 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tewasnya Warsilah (37) akibat dijambret saat sedang bermain ponsel di ojek online di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (2/7/2018) membuat pengguna ojek online menjadi lebih waspada.

Della Junita, pelanggan ojek online kini merasa perlu lebih waspada dan tidak akan lagi bermain ponsel ketika naik motor. 

"Iya, ini semacam warning juga buat gue yang setiap hari naik ojek online dan pernah sesekali juga main HP. Sejak dengar berita ini, gue benar-benar enggak mau lagi main HP pas lagi naik ojek online maupun angkutan umum lainnya, tas benar-benar gue pegang, dan aware sama barang bawaan sendiri," ujar Della kepada Kompas.com, Selasa (3/7/2018).

Baca juga: Cerita Jenazah Korban Penjambretan Dikawal Puluhan Driver Ojek Online dari Jakarta ke Grobogan

Belajar dari peristiwa yang merenggut nyawa Warsilah, Della merasa lebih baik merelakan harta bendanya ketimbang membahayakan keselamatannya. 

"Menurut gue better dipasrahin saja karena mau ditarik bagaimana pun takutnya malah bahaya juga untuk kita karena bisa kecelakaan," ucapnya.

Meski demikian, karyawan sebuah perusahaan swasta itu tetap akan menggunakan ojek online untuk beraktivitas.

Baca juga: Pesan Terakhir Korban Penjambretan di Cempaka Putih untuk Calon Suami

Sebab, lanjut dia, kejahatan dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.

"Mau naik angkutan umum atau angkutan pribadi apa pun pasti celah tindakan kejahatan selalu ada, tinggal gimana diri kita-nya sendiri yang menjaga keselamatan dan keamanan," kata dia.

Senada dengan Della, Selina Tikau (23) juga akan lebih berhati-hati ketika menggunakan ponsel, terutama saat berkendara. 

Baca juga: Korban Penjambretan Cempaka Putih Berencana Menikah Bulan Depan

Menurut dia, pengemudi dan penumpang ojek online harus sama-sama waspada demi menghindari kejadian serupa.

"Jadi, penumpang, ya, harus sama-sama waspada. Pengemudi ojol nya juga harus waspada," kata Selina.

Sementara itu Dewinta Widana (26) mengaku jadi lebih was-was menggunakan ojek online. 

Baca juga: Cara Pengemudi Ojek Online Waspadai Aksi Penjambretan

Ia mengaku sudah lama tidak menggunakan ojek online sejak terjatuh disenggol pengendara motor lain. 

"Biasanya sekarang naik kereta sama angkot, setelah itu baru dijemput suami. Soalnya kantor juga dekat sama stasiun kereta," ujar karyawan swasta tersebut. 

Dewinta menceritakan, pengalaman yang dialaminya itu terjadi ketika ia pulang dari kantor dan naik ojek online

Baca juga: Cegah Penjambretan dan Begal, Polisi Gelar Operasi Kewilayahan

Ia mendengarkan musik melalui ponsel, sedangkan pengemudi ojek online melihat peta di ponsel. Alhasil keduanya terjatuh karena tersenggol motor.

Akibatnya, ia juga tak lagi bermain ponsel ketika naik motor maupun menumpangi kendaraan umum. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com