Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2018, 08:38 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - "...Its construction is a feat unequalled in the annual of sports history in Asia and perhaps in the world," tulis The Asia Magazine, Hong Kong (1962).

Jalanan Senayan yang berliku, sempit, dan masih rusak, tak mengurungkan niat Presiden Soekarno beserta rombongan para menteri dan perwakilan korps diplomatik untuk berkumpul di suatu sore di tahun 1962.

Hari itu, tepatnya 21 Juli, riuh sorak dan tepuk tangan 110.000 orang menggema ke langit Jakarta yang cerah dari Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Dalam buku Dari Gelora Bung Karno ke Gelora Bung Karno (2004), Julius Pour menulis di hari itu, tepat pukul 17.00, Presiden Soekarno meresmikan SUGBK.

"Ini merupakan stadion terhebat di seluruh dunia, milik bangsa Indonesia. Saya sudah berkeliling dunia, sudah melihat stadion Rio de Janeiro, sudah melihat stadion di Warsawa, sudah melihat stadion di Meksiko, sudah melihat stadion di negeri-negeri lain, ... wah, Stadion Utama Jakarta adalah stadion terhebat di seluruh dunia," kata Soekarno, dalam pidatonya.

Baca juga: Venue Asian Games dan Penataan Kawasan GBK Senayan Rampung Juli 2018

Megahnya SUGBK kala itu menuai kritik dari rakyat karena dianggap sebagai pemborosan. Sebab, rakyat saat itu juga masih belum sejahtera.

Namun, Soekarno membantah SUGBK adalah ambisi pribadinya.

“Ini semua bukanlah untuk kejayaanku, semua ini dibangun demi kejayaan bangsa. Supaya bangsaku dihargai oleh seluruh dunia,” kata Soekarno, dalam biografi Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1965), karya Cindy Adams.

Pembelaan ini kelak terbukti lewat berbagai warisan GBK selama lebih dari setengah abad.

Stadion untuk Asian Games

Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games ke-IV pada 1958, menjadi kebanggaan sekaligus kecemasan. Indonesia kala itu baru merdeka dengan keterbatasan dana dan manusia.

Namun, bagi Presiden Soekarno, perhelatan Asian Games ke-IV pada 1962, jadi kesempatannya menunjukkan ke dunia akan kehebatan Indonesia.

Indonesia diwajibkan membangun sebuah multi-sports complex, yang kala itu belum terbayangkan di benak masyarakat awam.

Maka, pada 11 Mei 1959, Soekarno menerbitkan Keppres Nomor 113 tahun 1959 tentang pembentukan lembaga Dewan Asian Games Indonesia (DAGI) yang bertugas menyiapkan perhelatan Asian Games 1962.

Baca juga: Kata Sandiaga, 300.000 Pengangguran di Jakarta Tahun Lalu, Setara 4 Kali Stadion GBK

Bulan Juli, Menteri Muda Penerangan Maladi diberi mandat oleh Soekarno untuk membangun sport venues, perkampungan atlet, Hotel Indonesia, pembangunan jalan-jalan baru dari Grogol ke Cawang, siaran televisi, dan sarana prasarana lainnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak Secara Online

Polisi Tangkap Pasutri di Tangerang yang Tawarkan Prostitusi Anak Secara Online

Megapolitan
F-Gerindra DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

F-Gerindra DKI Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis dan Pertahankan KJMU

Megapolitan
Pengedar Gagal Selundupkan Narkoba di PN Depok karena Ketahuan Petugas

Pengedar Gagal Selundupkan Narkoba di PN Depok karena Ketahuan Petugas

Megapolitan
Polisi Kerahkan 3.355 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU RI

Polisi Kerahkan 3.355 Personel Gabungan Kawal Demo di DPR dan KPU RI

Megapolitan
Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Pengadilan Sita Narkoba yang Diselundupkan Ahmad Syahroni ke PN Depok Pakai Nasi dan Gorengan

Megapolitan
Pencuri Brankas Rumah di Ciracas Tersenyum Usai Beraksi, Terekam CCTV

Pencuri Brankas Rumah di Ciracas Tersenyum Usai Beraksi, Terekam CCTV

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Yogyakarta untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Geledah Klinik Dokter Gadungan di Bekasi, Polisi Sita Jas Dokter dan Obat-obatan

Geledah Klinik Dokter Gadungan di Bekasi, Polisi Sita Jas Dokter dan Obat-obatan

Megapolitan
Dishub Bogor Bakal Pekerjakan Sopir Angkot Konvensional ke Angkot Listrik

Dishub Bogor Bakal Pekerjakan Sopir Angkot Konvensional ke Angkot Listrik

Megapolitan
Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Megapolitan
Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Praktik sejak 2019

Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Praktik sejak 2019

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Megapolitan
Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Megapolitan
Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Megapolitan
'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com