Para anggota Asian Games Federations khawatir pelaksanaan bakal tertunda. Pemerintah sampai membuat dua komisi independen untuk mengusut kebakaran ini.
Sempat muncul dugaan upaya sabotase. Namun, hingga akhir tugasnya, kedua komisi itu tak pernah mengeluarkan pernyataan resmi.
Perlu diingat, saat itu, Uni Soviet tengah perang dingin dengan Amerika Serikat. Selama dua setengah tahun pembangunan kompleks GBK, 2,5 juta meter kubik tanah harus digali di lokasi yang kira-kira memerlukan 800.000 truk.
Baca juga: Trotoar GBK Sekarang Keren, kayak di Luar Negeri
Beton yang harus dicor sebanyak 100.000 meter kubik yang memerlukan 800.000 sak semen. Jika dijejer, sak semen itu panjangnya mencapai 640 kilometer atau sepanjang Jakarta sampai Semarang.
Beton bertulang untuk Stadion Utama juga tak kalah fantastis. Sebanyak 21.000 ton besi beton, jika disambung dalam rangkaian panjangnya mencapai 10.000 kilometer, seperti jarak Sabang sampai Merauke.
Selain Stadion Utama, sarana olahraga yang dibangun untuk Asian Games 1962 itu ada stadion renang, stadion tenis, stadion madya untuk sepak bola, Istora, dan hall basket.
Total, ada 12.000 lebih tenaga yang bekerja pagi hingga malam mewujudkan Gelora Bung Karno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.