JAKARTA, KOMPAS.com - Pada bulan Mei lalu masyarakat dihebohkan dengan aksi seorang semaja berinisial RJ (16) yang terekam dalam sebuah video tengah melontarkan kalimat-kalimat hinaan untuk Presiden Republik Indonesia Joko Widodo alias Jokowi.
Kasipenkum Kejati DKI Nirwan Nawawi mengatakan, pada tanggal 7 Juni lalu Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta telah menerbitkan surat pemberitahuan hasil penyidikan sudah lengkap alias P21.
Saat itu ia mengatakan, penyerahan tersangka berikut barang bukti dari penyidik kepada penuntut umum dilaksanakan setelah cuti bersama Lebaran.
Kini masa cuti lebaran 2018 telah usai. Lalu bagaimana kelanjutan kasus RJ?
Baca juga: Remaja Penghina Jokowi Ditetapkan Anak yang Berhadapan dengan Hukum, Bukan Tersangka
Nirwan mengatakan, hingga hari ini, Rabu (11/7/2018) pihaknya belum menerima pelimpahan RJ beserta barang bukti kasus atau dikenal dengan pelimpahan tahap dua.
"Terkait dengan tahap dua RJ ini belum dilaksanakan pelimpahan tahap dua oleh penyidik Polda Metro Jaya kepada Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta," ujar Nirwan ketika dihubungi Kompas.com, Rabu.
Ia mengatakan, berkaitan dengan proses ini pihak kejaksaan dapat memberitahukan ulang mengenai keterangan P21 berkas perkara RJ jika pelimpahan tahap dua tak kunjung dilakukan.
"Tapi sampai saat ini belum (berencana memberitahukan ulang). Tapi kejaksaan bisa memberikan pemberitahukan ulang (bahwa berkas RJ telah P21)," sebutnya.
Baca juga: Kejaksaan Siapkan JPU Khusus Anak untuk Remaja Penghina Jokowi
Unggahan video berujung kasus hukum
RJ diamankan polisi Rabu (23/5/2018), karena menghina Presiden Jokowi dalam video yang dibuat bersama temannya. Dalam video berdurasi 19 detik di akun instagram @jojo_ismayaname, sambil bertelanjang dada S memegang foto Presiden Jokowi.
S lalu menunjuk-nunjuk ke arah foto Jokowi, sambil melontarkan kalimat berisi hinaan, ujaran kebencian, dan ancaman pembunuhan terhadap Jokowi.
S juga menantang Jokowi untuk mencari dirinya dalam 24 jam. Jika Presiden Jokowi tidak menemukan dia dalam tempo itu, dia menyatakan dirinya sebagai pemenang.
Setelah videonya viral, S yang merupakan warga Jakarta Barat datang ke Mapolda Metro Jaya, Rabu. Saat diinterogasi, S mengaku membuat video itu sekitar tiga bulan yang lalu di sekolah bersama teman-temannya.
Baca juga: Penghina Iriana Jokowi Sempat Unggah Meme Hina Presiden Jokowi
Berdasarkan pengakuan S, ia tak pernah mengirimkan video tersebut ke siapa pun.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, remaja tersebut mengaku tak benar-benar berniat menghina Presiden.
"Jadi, yang bersangkutan hanya bercanda ya. Jadi, intinya dia hanya lucu-lucuan dengan teman-temannya untuk berlomba itu. Artinya bahwa dia ingin mengetes apakah polisi mampu menangkap," ujar Argo, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/5/2018).
Menurut Argo, S telah menyesali perbuatannya dan tak menyangka perbuatannya tersebut benar-benar membuatnya terjerat masalah hukum.
Meski mengaku menyesal, polisi tetap melanjutkan proses hukum terhadap RJ.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.