JAKARTA, KOMPAS.com - Yudi Adranacus, adik anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Herman Hery menyambangi Polda Metro Jaya, Rabu (11/7/2018).
Ia datang sebagai saksi sopir pribadinya, Pardan dalam kasus dugaan pengeroyokan di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan pada 10 Juni lalu.
Didampingi kuasa hukumnya, Ardy Mbalembout, Yudi menjelaskan kronologi keributan tersebut menurut versinya kepada penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
"Jadi pada saat itu hanya ada saya dan sopir saya (Pardan) mobil Rolls Royce bernopol B-88-NTT itu," ujar Yudi di Mapolda Metro Jaya, Rabu.
Baca juga: Diperiksa Polisi, Ronny Mengaku Dikeroyok Anggota DPR Herman Hery
Ia mengatakan, saat itu arus lalu lintas di Jalan Arteri Pondok Indah sangat padat karena menjelang hari raya Idul Fitri.
Karena melihat kondisi lalu lintas yang padat, lanjutnya, Pardan memutuskan untuk melalui busway untuk mempercepat laju kendaraan.
Menurut Yudi, Pardan memutuskan melalui busway karena melihat mobil di depannya yang kemudian diketahui merupakan mobil milik Ronny Yuniarto Kosasih sudah melalaui busway terlebih dahulu.
"Saat itu saya melihat ada beberapa polisi lalu lintas menghentikan mobil di depan kami. Seorang pria (Ronny) keluar dan terlihat berdialog dengan polisi. Saya tidak tau apa yang mereka bicarakan, tapi tampaknya polisi itu akan menilang pria itu. Saya tidak begitu memperhatikan karena itu bukan urusan saya," papar Yudi.
Menurutnya, tiba-tiba Ronny menghampiri mobilnya dan menggebrak bagian depan mobil. Hal ini membuat Yudi terpancing untuk keluar dari mobil.
Baca juga: Saling Lapor Ronny dan Sopir Adik Anggota DPR Herman Hery...
"Waktu saya keluar dia mencoba memukul saya, saya tidak kena pukulan tapi terjatuh tapi menghindari pukulan. Sopir saya keluar dari mobil untuk melerai tapi malah dipukul duluan oleh dia dan terjadi perkelaihan. Di situ ada polisi dan warga sudah ramai," kata dia.
Setelah berhasil dilerai, Yudi mengaku bergegas meninggalkan lokasi atas permintaan polisi. Ia kemudian mencari rumah sakit untuk mengobati luka Pardan.
"Jadi yang di dalam mobil itu hanya saya dan Pardan. Tidak ada Herman Hery. Saya kira tuduhan ini tidak benar," sebutnya.
Kesaksian berbeda dilontarkan Ronny, pria yang juga melaporkan kasus dugaan pengeroyokan kepada polisi.
Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui kronologi sebenarnya dari kasus ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.