JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha angkutan logistik menyebutkan dua hal yang menjadi penyebab kerap terjadinya kemacetan panjang parah di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Truck Manager PT Dunia Express Transindo Tonny Wijaya mengungkapkan, lambatnya proses masuk menuju pelabuhan menjadi penyebab utama kemacetan. Ia mengatakan, waktu yang dihabiskan untuk melewati gerbang masuk pelabuhan dapat mencapai tiga menit. Hal tu tentu menyebabkan penumpukan antrean truk.
"Pelabuhan ini akses gate in-nya bisa tiga menit, waktu tunggunya berarti kemungkinan terjadi penumpukan 200 mobil di belakangnya yang nunggu. Kalau itu setiap menit mobil datang bayangin bisa ribuan," kata Tonny, Rabu (11/7/2018).
Baca juga: Pengusaha Logistik Keluhkan Kemacetan di Tanjung Priok
Tonny melanjutkan, kemacetan akan semakin parah bila waktu pengangkutan barang ekspor dan pengambilan barang impor terjadi dalam waktu berdekatan.
"Pertemuan dua titik ini yang menjadi penyebab penumpukan. Kalau sistem dan akses jalanannya terhambat maka akan terjadi kemacetan," kata dia.
Tonny juga menuding mahalnya tarif Tol Pelabuhan yang mencapai Rp 45.000 untuk jarak tiga kilometer.
Hal itu diamini Wakil Ketua V DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia Jimmy Ruslim. Ia mengatakan, para sopir ogah melewati jalan tol karena tarifnya terlalu mahal.
"Dulu waktu pembangunan tol itu memang parah, setelah tol jadi sebelum ditetapkan (tarifnya) Rp 45 ribu itu enak tuh. Terus ditetapkan Rp 45 ribu, sopir-sopir sudah ga mau lagi pakai tol," kata dia.
Jimmy menambahkan, ketiadaan depo yang bisa beroperasi 24 jam di sekitar kawasan pelabuhan membuat truk-truk terpaksa parkir di pinggir jalan dan menyebabkan kemacetan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.