Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Jakpro yang Dicopot dan Diganti Eks Direktur Pertamina

Kompas.com - 12/07/2018, 08:34 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencopot Satya Heragandhi sebagai Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Satya dicopot lewat rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa yang berlangsung Selasa (10/7/2018).

Anies membantah ada kesalahan yang dilakukan oleh Satya. Ia menyebut justru karena Satya sangat fasih soal light rail transit (LRT), ia dipersiapkan untuk mengisi jabatan di perusahaan operasional LRT yang akan dibentuk DKI.

"Jadi bukan Pak Satya hilang. Enggak, justru Pak Satya yang sudah menguasai soal LRT kita ingin Pak Satya fokus di LRT Jakarta," ujar Anies, Rabu (12/7/2018).

Baca juga: Anies Sebut Mantan Dirut Jakpro Akan Ditempatkan di LRT Jakarta

Satya digantikan oleh bekas Direktur Manajemen Aset PT Pertamina Dwi Wahyu Daryoto. Anies mengatakan Dwi Wahyu adalah sosok yang tepat memimpin BUMD Jakarta. Dwi menguasai pengelolaan aset, bidang yang selama ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Jakarta.

"Kita alhamdulillah mendapatkan seorang dirut yang punya pengalaman di bidang pengelolaan aset yang baik," kata Anies di Jakarta Pusat, Rabu (11/7/2018).

Dwi Wahyu Daryoto, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang baru saat dijumpai di DPRD DKI Jakarta, Rabu (11/7/2018).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Dwi Wahyu Daryoto, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang baru saat dijumpai di DPRD DKI Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Dwi mengatakan masuknya ia ke Jakpro bermula dari pencopotannya sebagai Direktur Manajemen Aset PT Pertamina pada April 2018 lalu. Tak lama, ia kemudian melamar untuk posisi Jakpro melalui panitia seleksi.

"Karena sesuai sama kompetensi saya kan. Saya di Pertamina Direktur Manajemen Aset jadi agak berhubungan lah dengan bisnisnya Jakpro. Saya juga punya kompetensi di human capital karena waktu itu (sebelumnya) Direktur SDM," kata Dwi.

Dwi tercatat mulai masuk PT Pertamina pada Desember 2014 silam. Saat itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menambah direksi setelah mendapatkan usulan dari mantan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, dan berkonsultasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kala itu, Sudirman Said.

Baca juga: Sepak Terjang Dwi Wahyu Daryoto, Dirut Jakpro Pilihan Anies

Bagi Dwi, sosok Sudirman tak asing. Sudirman adalah seniornya di STAN. Sudirman angkatan 1985 sementara Dwi angkatan 1986. Namun Dwi membantah ia mendapat posisi di Jakpro melalui Sudirman yang merupakan bekas tim sukses Anies-Sandi.

"Percaya atau enggak tapi saya jamin demi Allah (sebelum dan saat proses seleksi) tidak ada komunikasi dengan Pak Dirman apalagi dengan Pak Gubernur juga dengan Pak Sandi," ujar Dwi.

Hubungan Dwi dengan Sandiaga juga bukan kali ini saja. Sebelum berkiprah di Pertamina, Dwi bekerja di Pricewaterhousecoopers (PWC) dari tahun 1998 dengan posisi terakhir sebagai partner. Jasa PWC digunakan oleh perusahaan-perusahaan milik Sandiaga.

"Saya kan auditornya Pak Sandi. Recapital, Adaro, auditornya pakai PWC jadi ya mohon maaf kalau beliau tahu saya," ujar Dwi Wahyu.

Baca juga: Sandiaga: Asli, Saya Enggak Tahu Dwi Wahyu Daftar Jadi Dirut Jakpro

Sandiaga sendiri mengaku tak ikut campur dalam proses seleksi. Ia mengaku tahu Dwi melamar untuk posisi dirut dan cukup senang karena tahu Dwi memiliki integritas yang baik.

"Sebelum saya text (pesan singkat) dia, dia text saya, dia bilang bahwa... Setelah disetujui oleh saya dan Pak Anies dia text dia bilang terima kasih atas amanahnya dan itu pertama kali kita berhubungan," ujar Sandiaga.

DPRD

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com