JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan kemungkinan akan kembali memperpanjang masa uji coba program OK Otrip. Soalnya masih banyak kekurangan selama enam bulan uji coba program itu.
"Deadline-nya untuk uji cobanya tanggal 15 Juli. Jadi kami akan coba cek apakah ini bisa kami lakukan, mungkin perpanjangan secara singkat," kata Sandiaga di Balai Kota, Kamis (12/7/2018).
Kekurangan yang dimaksud Sandiaga antara lain kesepakatan soal tarif rupiah per kilometer antara PT Transjakarta dan operator angkot. Tarif yang belum disepakati ini pula yang membuat belum semua operator mau bergabung di bawah OK Otrip.
"Akhir tahun ini ditargetkan 2.609 jumlah armada angkot yang bergabung. Sebelas operator semuanya bisa bergabung dan 30 trayek. Hari ini pencapaiannya masih di bawah 20 persen. Kami ingin ini lebih digiatkan lagi," ujar Sandiaga.
Baca juga: Seluruh Operator Angkutan Umum di DKI Ditargetkan Gabung OK-Otrip Akhir Juli
Selain soal tarif rupiah per kilometer, jarak tempuh yang harus dipenuhi para sopir angkot per hari juga belum menemui kesepakatan. Ini terjadi di Tanah Abang di mana sejumlah trayek tak bisa memenuhi kewajiban 150 kilometer per hari.
Terkait perbedaan tarif dan jarak, Sandiaga menyerahkan kepada Dinas Perhubungan untuk mencari titik temu antara PT Transjakarta dengan operator.
"Kami harus memberikan pesan yang jelas bahwa ini pokoknya harus jadi akhir Juli dan tinggal sedikit lagi. Jadi harus kedua belah pihak itu, harus mencari titik temu," ujar Sandiaga.
Sejak 15 Januari 2018 lalu, sudah delapan rute OK Otrip yang diujicobakan. Uji coba tadinya diberlakukan hingga 15 April 2018 tetapi kemudian diperpanjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.