Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta dari Ledakan akibat Kebocoran Gas di Ruko Grand Wijaya yang seperti Bom

Kompas.com - 13/07/2018, 08:27 WIB
Nursita Sari,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

"Satu mobil Grand Livina juga yang memang parkir dan berhadapan dengan ruko tersebut yang rusak," ujar Indra.

3. Penyebab kuatnya ledakan

Indra menyampaikan, ledakan di Ruko Grand Wijaya Center mulanya berasal dari tabung gas 12 kilogram yang bocor di lantai 1 ruko konsultan properti.

Kebocoran itu diperkirakan terjadi pada Rabu (11/7/2018) malam. Karena berada di ruangan tertutup, gas itu terkonsentrasi di ruangan tersebut.

Ledakan kemudian terjadi karena ada percikan api kecil dari saklar atau colokan di ruangan tersebut.

Baca juga: Ledakan di Ruko Grand Wijaya Cukup Kuat, Begini Kronologinya

"Analisa awal ya memang gas terakumulasi karena tempat tertutup, karena sudah cukup lama, dipicu dikit langsung ledakan bisa kuat," kata Indra.

4. Ledakan seperti bom 

Kepala Bidang Balistik Metalurgi Forensik Pusat Laboratorium Forensik (Balmetfor Puslabfor) Mabes Polri Kombes Ulung Kanjaya mengatakan, ledakan itu seperti ledakan bom.

Ledakan seperti bom itu berasal dari kebocoran gas yang bertemu percikan api dari colokan dispenser.

"Gas itu kalau sudah mengisi satu ruangan, kalau terpicu dengan api itu meledaknya seperti bom. Jadi, ruangan itu di sini, kan, sekitar 4,5x8 meter, kalau terisi (gas) itu, ya, dahsyat seperti ini, bisa memecahkan sekitarnya," ujar Ulung, seusai olah tempat kejadian perkara (TKP).

Ulung mengungkapkan, kebocoran gas diduga terjadi pada sambungan regulator dengan kompor, bukan tabung gas. Tabung gas 12 kilogram itu tetap utuh atau tidak pecah.

Namun, untuk memastikannya, Puslabfor menyita tabung gas beserta regulatornya untuk diuji lab. Gas yang bocor, kata Ulung, mulanya memenuhi dapur berukuran kecil tanpa ventilasi di ruko konsultan properti.

Baca juga: Puslabfor Sebut Ledakan di Ruko Grand Wijaya seperti Ledakan Bom

Colokan listrik dispenser di dapur kemudian mengeluarkan percikan api. "Gas itu kalau bocor jaraknya sekitar satu meter tingginya. Jadi, kalau ada sumber listrik yang bahaya kalau di dapur, itu bisa menyebabkan ledakan," kata dia.

Berdasarkan hasil olah TKP, Ulung menyebut gas itu tidak keluar semua dari tabungnya. Tabung gas 12 kilogram itu masih berat saat diangkat.

"Tabungnya sih enggak bocor, karena itu yang 12 kilogram ternyata kami angkat masih berat, kemungkinan yang keluar enggak banyak. Walaupun cuma keluar misalnya 1 kilogram, bisa menyebabkan ledakan yang dahsyat," ucap Ulung. 

Kompas TV Pasca-ledakan Ruko Grand Wijaya Center aktivitas perkantoran ditiadakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com