JAKARTA, KOMPAS.com - Udin (20) yang tewas ditembak petugas polisi turut andil dalam penjambretan yang dilakukan Sandi (27) terhadap penumpang ojek online Warsilah, di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Udin diduga berperan menghambat laju sepeda motor ojek online yang ditumpangi korban, untuk memuluskan aksi keduanya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, sebelum melakukan penjambretan, Sandi dan Udin melakukan pengintaian terhadap Warsilah. Saat itu, Sandi dan Udin berada di sepeda motor yang berbeda.
Baca juga: Polisi Tembak Mati Komplotan Jambret Cempaka Putih yang Tewaskan Penumpang Ojek Online
"Selanjutnya kedua pelaku dengan motor masing-masing, di mana Udin berperan menghambat kecepatan laju kendaraan korban dengan menginjak rem, agar kecepatan kendaraan korban bisa dikendalikan dan digiring ke ruas jalan yang lebar," ujar Nico, Jumat (13/7/2018).
Ketika kendaraan korbannya telah berada di ruas jalan yang lebar, giliran Sandi menjalankan tugasnya untuk merebut barang berharga korban. "Pemilihan ruas jalan yang luas dipilih untuk memudahkan Sandi melarikan diri usai merebut barang," tutur Nico.
Baca juga: Akhir Perjalanan Penjambret di Cempaka Putih yang Tewaskan Korbannya
Menurut rekaman CCTV yang diamankan Polisi, Udin masih sempat berhenti melihat korban jatuh dan tidak bergerak. Kemudian, Udin kembali melajukan kendaraan.
Keterlibatan Udin diketahui petugas berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Sandi. Setelah berhari-hari buron, Udin tewas setelah ditembak polisi dalam upaya penangkapan di kawasan Marunda, Jakarta Utara, Kamis (12/7/2018).