Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penempatan Mantan Pejabat DKI yang Tak Jelas, Anies Akan Cek

Kompas.com - 17/07/2018, 22:49 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku memantau reaksi para pejabat eselon II yang dicopotnya.

Hal ini diungkapkan Anies ketika ia ditanya soal keluhan para mantan pejabat yang mengaku penempatannya tak jelas setelah dicopot.

"Kita bisa kemudian me-review kok bagaimana orang bisa bereaksi (terhadap) keputusan. Malah itu membantu memberikan masukan bagi saya, mana yang bisa ajak kerja sama, mana yang saya tidak bisa kerja sama," ujar Anies di Balai Kota, Selasa (17/7/2018).

Baca juga: Mantan Pejabat Mengaku Dicopot Tanpa Peringatan, Ini Penjelasan Anies

Anies tak menjelaskan penempatan para mantan pejabat itu. Ia akan mengecek lagi soal prosedurnya.

"Nanti saya cek lagi ya. Bagi saya ini juga ujian kok, ujian siapa? Ya ujian, ya terbiasa dalam birokrasi itu ada keputusan di jalankan, ada keputusan," ujar dia.

Sejumlah pejabat DKI yang dicopot dari jabatannya angkat suara menceritakan kronologi serta nasib mereka kini.

Mereka ada yang dipensiunkan, ada yang distafkan, dan ada yang tidak tahu kini ditempatkan di mana.

Baca juga: Tak Mau Sebut Lelang Jabatan, Anies Gunakan Istilah Open Promotion

Mereka juga telah menyampaikan keterangan ini ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) yang tengah melakukan penyelidikan atas dugaan pelanggaran aturan dalam perombakan jabatan yang dilakukan Anies.

Terkait perombakan pejabat ini, Anies menyampaikan bahwa ia memiliki catatan kinerja. Ketika ditanya apakah catatan atas kinerja itu disampaikan ke pejabat yang bersangkutan atau tidak, Anies pun menjawab seharusnya sudah.

Awak media kembali menanyakan apakah catatan atas kinerja itu disampaikan ke pejabat yang bersangkutan atau tidak. Anies pun menjawab seharusnya sudah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mantan Pejabat Mengaku Dicopot Tanpa Peringatan, Ini Penjelasan Anies", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/17/20424141/mantan-pejabat-mengaku-dicopot-tanpa-peringatan-ini-penjelasan-anies.
Penulis : Nibras Nada Nailufar
Editor : Icha Rastika

Awak media kembali menanyakan apakah catatan atas kinerja itu disampaikan ke pejabat yang bersangkutan atau tidak. Anies pun menjawab seharusnya sudah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mantan Pejabat Mengaku Dicopot Tanpa Peringatan, Ini Penjelasan Anies", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/17/20424141/mantan-pejabat-mengaku-dicopot-tanpa-peringatan-ini-penjelasan-anies.
Penulis : Nibras Nada Nailufar
Editor : Icha Rastika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com