Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Kebijakan Anies Pensiunkan Pejabat Berusia di Bawah 60 Tahun

Kompas.com - 18/07/2018, 08:49 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dicopot dari jabatan saat usia mereka kurang dari 60 tahun. Mereka antara lain mantan Kepala Dinas Pariwisata DKI Tinia Budiati yang dicopot pada usia 58 tahun dan mantan Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi yang dicopot di usia 57 tahun.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan alasannya. Ia mengatakan, sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) tersebut akan memasuki masa pensiun pada saat berusia 58 tahun.

Namun Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara Sofian Effendi menyatakan, pejabat eselon 2 memasuki masa pensiun pada usia 60 tahun.

Anies tidak sependapat dengan Sofian.

"Kan eselon itu posisi. Kalau dia tidak dalam posisi itu, tidak (diperpanjang masa pensiun). Jadi jangan dibalik logikanya. Logikanya adalah semua berhenti usia 58, bila menjabat maka bisa diperpanjang sampai 60 karena itu jabatan itu bisa bergeser," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/7/2018).

"Pensiun itu di 58, salah kalau orang mengira pensiun PNS itu usia 60," kata Anies.

Baca juga: Perlawanan Para Pejabat yang Diberhentikan Gubernur DKI Jakarta...

Ia mengatakan, masa pensiun PNS berbeda dengan profesi lain termasuk seorang dosen. Menurut Anies, masa pensiun dosen dapat diperpanjang hingga usia lebih dari 60 tahun. Sedangkan PNS memasuki masa pensiun pada saat berusia 58 tahun dan boleh menjabat hingga berusia 60 tahun.

Anies mengatakan, dilanjutkannya jabatan seorang pejabat setelah memasuki masa pensiun tergantung keputusan DKI yang merupakan sebuah organisasi pemerintahan.

"Itu (dilanjutkannya jabatan setelah masuk masa pensiun) keputusan organisasi. Karena bila itu (semua pejabat dilanjutkan jabatannya setelah masa pensiun) dilakukan apa yang terjadi? Regenerasi mampet nih, yang di bawah enggak bisa naik. Akhirnya kita mikirin 1-2 orang tuh, seluruh organisasi tidak bisa bergerak," kata dia.

Anies mengakui ada sejumlah pejabat yang dicopot sebelum memasuki usia 60 tahun, dan ada juga yang dilanti setelah melewati usia 58 tahun.

"Sebagian yang masih dibutuhkan tenaganya anda lihat saya banyak merekrut pensiunan di TGUPP (Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan) saya banyak merekrut pensiunan," sebutnya.

Menurut dia, ada kriteria khusus yang diberlakukan terkait hal itu. Meski demikian ia enggan membeberkan kriteria apa saja yang dimaksud.

"Ada beberapa catatan, saya tidak akan mengungkap performa per individu karena itu ada dalam catatan dari pansel (panitia seleksi) dan itu ada record-nya di situ," kata dia.

"(Kriteria) beda-beda, karena itulah kenapa ada pansel, pansel itu me-review semuanya supaya ini sesuai dengan ketentuan. Insya Allah sesuai ketentuan semuanya," kata dia lagi.

Anies meminta semua pihak memandang pencopotan dan pelantikan pejabat DKI sebagai sebuah regenerasi demi Jakarta yang lebih baik. Ia memastikan pejabat yang telah dipensiunkan mendapatkan hak yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com