Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendera Peserta Asian Games Bertiang Bambu di Kali Besar Akan Dirapikan Bila Perlu

Kompas.com - 18/07/2018, 19:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala UPK Kota Tua Norviadi Setio mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kelurahan Roa Malaka bila deretan bendera negara peserta Asian Games yang diikat dengan bambu di Kali Besar perlu dirapikan.

"Kita nanti koordinasi dulu dengan lurah karena kan spontanitas, ini awalnya partisipasi dari lurah. Kalau nanti ada pertimbangan nantinya ada lebih bagus, kita akan buat lebih rapi," kata Norviadi, saat dihubungi wartawan, Rabu (18/7/2018).

Baca juga: Warga Kumpulkan Rp 1 Juta Beli Bendera Peserta Asian Games Bertiang Bambu di Pluit

Norviadi menuturkan, pihaknya juga tidak mau mengecewakan masyarakat yang telah berinisiatif memasang bendera di sana. "Jadi, dua-duanya bisa berjalan, solusinya di situ. Masyarakat kita dukung, kita juga buatkan yang lebih rapi," ujar Norviadi.

Sementara itu, turis yang berwisata di kawasan Kali Besar dan Kota Tua dinilai tidak terganggu dengan keberadaan bendera-bendera itu.

"Kalau melihat dari adanya umbul-umbul itu, kan, wah ini sudah ada muncul nuansa Asian Games di sini, ada keramaian. Sejauh ini, tidak ada (respon) negatif dari wisatawan," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, deretan bendera negara peserta Asian Games yang diikat ke batang bambu terpasang di sisi selatan kawasan Kali Besar, Jakarta Barat.

Baca juga: Cerita Warga soal Pasang Bendera Peserta Asian Games Bertiang Bambu di Pluit

Ketika dihubungi Kompas.com pada Selasa (17/7/2018) sore, Norviadi menyatakan pemasangan bendera yang diikat dengan bambu itu hanya bersifat sementara.

"Itu sementara, nanti dicari yang lebih bagus lah. Karena konstruksinya kan bangunan-bangunan di sana bagian dari proyek ya. Kalau kita pakai besi, nanti mengganggu proyek," kata dia.

Kompas TV Kegiatan ini sekaligus menutup rangkaian Indonesia Para Games Invitational Tournament yang digelar sejak 27 Juni hingga 3 Juli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com