Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

789 Bidang Tanah di Pasar Gembrong Terkena Imbas Proyek Tol Becakayu

Kompas.com - 19/07/2018, 12:48 WIB
Stanly Ravel,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Cipinang Besar Utara (Cibesut) Sri Sundari mengatakan,  proses pembebasan lahan warga di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, yang terkena dampak pembangunan Tol Becakayu, sampai saat ini masih berjalan.

Untuk totalnya ada 789 bidang yang terdampak pembebasan lahan di Kelurahan Cipinang Besar Utara.

"RW 02 jumlahnya 370 bidang, RW 01 301 bidang, lalu RW 03 118 bidang tanah, jadi sekitar 789 yang terkena dampak sampai saat ini dari tiga RW itu," ucapnya kepada Kompas.com, Kamis (19/7/2018).

Sampai saat ini proses pembebasan masih terus berjalan yang dilakukan oleh tim dari Badan Pertahanan Nasional (BPN). Beberapa warga sudah diundang menerima pengumuman yang dilakukan BPN.

Baca juga: Pembebasan Lahan Pasar Gembrong untuk Tol Becakayu Dilaksanakan Usai Lebaran

"Masih berjalan, kemarin itu kan sudah diundang, pertama RW 03 itu sudah ok, totalnya ada 118 bidang sudah diumumkan kajian luas bidang dan sebagainya," ucapnya. 

Menurut Sri, setelah hasil kajian diumumkan kepada warga, tim akan memberikan waktu selama 14 hari bagi warga memeriksa hasil kajian. Bila ada yang tidak cocok, maka warga berhak melakukan komplain.

Komplain warga akan ditampung oleh pihak kelurahan nantinya akan ditindak lanjuti ke BPN.

"Fungsi kami hanya sebagai jembatan mewadahi warga saja. Jadi bila warga ada komplain kita tampung dan sampaikan ke BPN. Kalau dari kemarin untuk RW 03 itu sudah ada 22 yang ajukann komplain, tapi bukan soal harga ya karena kan belum sampai situ," paparnya.

Komplain warga yang dimaksud Sri lebih ke masalah data, seperti ukuran tanah yang tidak cocok, data material bangunan, sampai fungsi dari bangunan itu sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com