Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Tinggalkan Keluarga di Kampung demi Cantiknya Trotoar Sudirman-Thamrin

Kompas.com - 20/07/2018, 07:43 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek revitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin tidak terlepas dari keringat para pekerja yang memulai aktivitasnya dari pagi hingga malam hari.

Salah satunya adalah Agus (30), pekerja asal Sumedang. Ia adalah satu dari 400 pekerja revitalisasi trotoar di zona 4, dimulai dari Gedung Indosemen hingga Gedung Indofood.

Ia mengaku bekerja membenahi trotoar di depan Gedung Indofood, Setiabudi, Jakarta Selatan sejak bulan Januari lalu.

"Bekerja mulai Januari sampai akhir bulan ini Insya Allah," ujar Agus saat ditemui Kompas.com saat istirahat makan siang, Kamis (19/7/2018).

Agus mengaku bekerja dari pukul 08.00 sampai 17.00 WIB. Namun, ia terkadang harus bekerja hingga dini hari demi mencapai target penyelesaian.

"Kadang saya kerja shift pagi, kadang shift  malam. Tergantung perintah. Pernah saya kerja shift malam sampai jam 02.00 WIB," kata Agus.

Baca juga: Revitalisasi Trotoar Jalan Sudirman di Zona 4 Memasuki Tahap Akhir

Demi membuat jalur pedestrian yang nyaman bagi warga ibu kota, Agus rela meninggalkan istri dan anaknya yang baru berumur 3 tahun di kampung halamannya.

Saat ini, ia tinggal di rumah kontrakan daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Anak saya baru umur 3 tahun. Terpaksa lah ditinggal demi cari duit. Toh duitnya buat anak saya juga. Kalau pulang ke kontrakan, saya terkadang jalan kaki saja atau pakai Gojek kalau duitnya cukup," kata Agus.

Baca juga: Sandiaga: Banyak yang Tidak Tahu, Sudirman-Thamrin Itu Venue Asian Games untuk Maraton

Ia mengaku menabung hasil jerih payahnya selama bekerja di Jakarta demi memenuhi kebutuhan keluarga di kampung halaman.

"Saya kan kerja serabutan jadi harus pintar nabung. Penghasilan kan juga enggak tentu. Karena ada proyek trotoar, saya diajakin teman buat kerja, ya saya mau. Dulu sih sebelum kerja ini, saya kerja bareng teman bikin rumah gitu," tutur Agus.

Pekerja menyelesaikan revitalisasi trotoar dan taman di kawasan jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2018). Penataan trotoar dan taman ditargetkan selesai pada akhir bulan Juli sebelum pelaksanaan Asian Games 2018.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pekerja menyelesaikan revitalisasi trotoar dan taman di kawasan jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2018). Penataan trotoar dan taman ditargetkan selesai pada akhir bulan Juli sebelum pelaksanaan Asian Games 2018.

Walaupun harus bekerja di bawah terik sinar matahari, Agus mengaku ikhlas dan senang karena bisa mempercantik jalanan ibu kota.

"Walaupun panas, tangan saya juga kadang melepuh karena harus membuka trotoar yang lama, saya mah ikhlas aja, Mbak. Saya kerja juga buat keluarga. Lihat hasilnya bagus, orang-orang di sini bisa jalan kaki dengan nyaman, ya saya juga senang," tutur Agus.

Senang bisa mempercantik Ibu Kota

Pekerja lainnya, Sueb (38) juga mengaku senang bisa mempercantik jalur pedestrian di ibu kota.

Baca juga: Pasukan Pelangi Mulai Mengecat Trotoar Sudirman-Thamrin Hari Ini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com