Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesuai Target, 6 Venue Asian Games Ditempuh Kurang dari 34 Menit

Kompas.com - 20/07/2018, 16:44 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Hasil positif didapatkan saat simulasi waktu tempuh rute pengawalan atlet Asian Games 2018 dari Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat menuju enam venue Asian Games, yaitu Rawamangun, Taman Mini, Kuningan, Ancol, Pondok Indah, dan Cibubur.

Pada simulasi hari ini, seluruh venue mampu ditempuh di atas standar waktu tempuh yang telah ditetapkan Olympic Council of Asia (OCA) yaitu maksimal 34 menit.

Simulasi sebelumnya pernah digelar pada Rabu dua pekan lalu. Namun, hasilnya terbilang tidak memuaskan karena waktu tempuh yang didapat di bawah standar OCA

"Ini sekarang waktunya lebih cepat dari simulasi sebelumnya," ujar Direktur Transportasi Inasgoc Ipung Purnomo di kawasan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (20/7/2018).

Baca juga: Simulasi Bus Atlet Asian Games dari Wisma Atlet-Pondok Indah, Ini Waktu Tempuhnya

Dari Wisma Atlet Kemayoran menuju Taman Mini mampu ditempuh dengan waktu 18 menit, venue di Kuningan ditempuh dengan waktu 20 menit. Adapun venue Ancol ditempuh dalam waktu 20 menit, dan ke Taman Mini 20 menit.

Kemudian, waktu tempuh venue Cibubur untuk simulasi hari ini yaitu 31 menit atau lebih baik dari simulasi sebelumnya yang memakan waktu hingga 45 menit.

Begitu juga dengan venue Pondok Indah ditempuh dalam waktu 30 menit. Waktu tempuh tersebut lebih cepat dibanding simulasi sebelumnya yaitu 42 menit.

Purnomo mengatakan, semakin cepatnya waktu tempuh khususnya menuju venue Cibubur dan Pondok Indah disebabkan penjagaan maksimal oleh petugas Ditlantas Polda Metro Jaya di persimpangan dan kawasan pertemuan arus kendaraan.

Baca juga: Jelang Asian Games, 90 CCTV Akan dipasang di Kota Bekasi

Purnomo mengatakan meski waktu tempuh yang didapatkan terbilang positif, pihaknya berencana kembali melakukan simulasi guna mencari cara lain agar waktu tempuh para atlet semakin cepat.

"Sekarang lebih baik karena kemarin kan belum maksimal penjagaan di pertigaan, jadi masih ada yang bocor-bocor. Tapi kalau sekarang ini Alhamdulillah sudah ter-cover semuanya," ujar Purnomo.

"Jadi seperti yang disampaikan Pak Dirlantas, kami akan lakukan evaluasi terhadap kekurangan-kekurangan. Syukur-syukur kalau memang diperlukan simulasi kembali kami akan lakukan sehingga kami bisa dapat waktu tempuh di bawah lagi," lanjut Purnomo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com