Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Pelemparan Bom Molotov, Ada Orang Mencurigakan Tanya Rumah Mardani

Kompas.com - 20/07/2018, 19:44 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Beberapa hari sebelum teror pelemparan bom molotov di Rumah Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera, ada orang tidak dikenal yang diduga tidak waras menanyakan keberadaan rumah Mardani.

"Pernah sekali itu kebetulan jemaah masjid juga dia orangnya agak begitu seperti tidak waras ya, penampilannya juga urak-urakan, menanyakan di mana rumah Pak Mardani, setelah itu ditanyakan warga emang kenapa, tetapi dia malah kabur pergi," kata Wijaya, menantu Mardani kepada Kompas.com, Jumat (20/07/2018).

Wijaya menyampaikan, teman-teman dari istrinya pernah ditanya orang yang tidak dikenal juga tentang keberadaan rumah Mardani. Namun, sebelum dijawab, orang tak dikenal tersebut langsung pergi.

Baca juga: Teror Molotov di Rumah Mardani Ali Sera, Politisi Gerindra Duga Bermotif Politik

Sebelumnya, Eprada, saksi pelemparan bom molotov, menyampaikan bahwa pada Minggu 15 Juli 2018, ada satu orang mengendarai sepeda motor yang berhenti di pos satpam LTQ (Lembaga Tahfidz Qur'an) Iqro yang letaknya di depan rumah Mardani.

Orang tersebut menanyakan seputar rumah Mardani dan diduga ingin mengirim undangan.

"Ciri-cirinya badannya tegap, rambutnya cepak, dia dateng ke pos yang ngadepin teman saya, bilangnya nanya rumahnya Pak Mardani di mana, terus mau survei kasih undangan," kata Eprada.

Lalu, pada hari Selasa 17 juli 2018, kata dia, ada 2 orang mengendarai motor yang bertanya kepada warga sekitar LTQ Iqro tersebut soal keberadaan rumah Mardani.

"Pas selasa itu ada dua orang naik motor mondar-mandir di sekitar sini terus tanya warga dimana rumah Pak Mardani, orang yang diboncengin itu terlihat bawa kamera," ujar Eprada.

Baca juga: Mardani Ali Sera Akan Diperiksa Polisi Terkait Pelemparan Bom Molotov

Rumah Mardani dilempari bom molotov pada Kamis (19/7/2018) dini hari. Diduga, pelaku berjumlah 2 orang dan masih diburu polisi.

Tidak korban jiwa dan kerugian dalam teror bom molotov ini. Polisi mengamankan barang bukti berupa pecahan-pecahan kaca yang diduga dari bom molotov serta satu botol utuh yang diduga bom molotov di tempat kejadian perkara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com