Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Pelempar Bom Molotov ke Rumah Mardani, Polisi Cek Sidik Jari di Botol

Kompas.com - 20/07/2018, 20:16 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Meteo Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi akan memeriksa sidik jari yang tertempel di botol kaca yang dimodifikasi menjadi bom molotov dan dilemparkan ke rumah Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.

"Kemudian juga kami akan cek sidik jari, apakah bisa ditemukan dalam botol itu. Botol masih utuh ya di sana," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/7/2018).

Ia mengatakan, polisi telah memeriksa rekaman sejumlah kamera CCTV yang berada di sekitar rumah Mardani untuk memastikan apakah pelemparan bom molotov tersebut terekam atau tidak.

"Sejauh ini belum ada. (CCTV di sekitar rumah Mardani) tidak merekam," kata dia.

Baca juga: Pasca Pelemparan Bom Molotov, Rumah Mardani Ali Sera Dijaga Polisi

Ia mengatakan, hingga kini polisi gabungan Polres Bekasi dan Polda Metro Jaya masih menyelidiki dan mengumpulkan bukti untuk mengungkap kasus ini.

Sejumlah saksi, termasuk satpam rumah dan tetangga Mardani, telah diperiksa polisi.

Sebelumnya, Mardani menceritakan kronologi pelemparan bom molotov di rumah pribadinya di Jalan KH Ahmad Madani, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, yang terjadi Kamis (19/7/2018) dini hari melalui akun Twitter pribadinya, @MardaniAliSera.

"Sejak semalam (dini hari) kata Satpam lingkungan, ada dua motor mondar-mandir tanpa plat nomor. Tidak terlalu mencurigakan karena tidak terlihat membawa benda-benda aneh," tulis Mardani di akun Twitter miliknya, Kamis.

Mardani mengatakan, Kamis dini hari tadi keluarganya mendengar suara cukup keras seperti benda jatuh.

Baca juga: Sebelum Pelemparan Bom Molotov, Ada Orang Mencurigakan Tanya Rumah Mardani

Anak-anak Mardani sempat berpikir itu adalah suara buah mangga yang jatuh di atas atap garasi mobil. Mereka pun tak sempat memeriksa keluar rumah.

Keluarga Mardani baru sadar ada bom molotov dilempar ke halaman rumahnya dari informasi petugas kebersihan rumah.

Menurut dia, dua botol bom molotov ditemukan di halaman rumahnya. Satu botol pecah berantakan berbau bensin, satu botol lainnya tidak pecah karena tersangkut di tanaman dan jatuh ke tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com