TANGERANG, KOMPAS.com - Antrean panjang mengular di Stasiun Tangerang, Minggu (22/7/2018) malam.
Para penumpang tidak bisa menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) lantaran ada perbaikan pada sistem e-ticketing KRL Commuter Line.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, sekitar pukul 18.40, puluhan penumpang tampak berdiri mengantre hingga ke luar pintu stasiun.
Baca juga: Antrean Panjang karena Perbaikan Sistem E-ticketing, PT KCI Minta Maaf
Ada yang memilih bertahan, tetapi tidak sedikit yang meninggalkan antrean dengan wajah kesal.
"Kartunya enggak bisa dipakai, ini nyari duit aja nih!" ujar seorang pria sambil memegang KMT miliknya kemudian berlalu pergi.
Tak lama, para calon penumpang yang sedang antre dikejutkan pernyataan seorang petugas KRL yang menyebut kemungkinan perbaikan tersebut memakan waktu seminggu hingga dua minggu.
"Sabar, sabar. Bisa sampai 14 hari ini," ucap petugas tersebut seraya menepuk pundak beberapa orang kemudian berjalan menjauh.
Baca juga: Ada Perbaikan Sistem E-Ticketing, Antrean Penumpang Mengular di Stasiun Manggarai
Hal itu tak hanya dialami orang-orang yang ingin masuk stasiun saja.
Para penumpang yang baru turun dari Commuter Line pun harus mengantre di satu jalur untuk keluar stasiun.
Sebab, beberapa mesin tiket otomatis tidak bisa digunakan.
Baca juga: Sistem E-Ticketing Commuter Line Berubah, Antrean Penumpang Mengular
Bahkan beberapa petugas harus membuka tutup mesin, mengutak-atik kabel, barulah mesin bisa berfungsi. Hal itu membuat beberapa penumpang menjadi kebingungan.
"Ini dibikin dua jalur dong," kata seorang pria yang berdiri di antrean keluar stasiun.
Para pemegang KMT harus harus mengisi saldo lagi sebesar Rp 5.000 agar KMT mereka bisa di-tap di mesin.
Baca juga: Mulai 21 Juli, Kartu Multi Trip Bernomor Seri 1001 Tak Bisa Lagi Digunakan
"Saya harus bayar Rp 5.000 lagi biar bisa keluar, padahal KMT saya masih ada saldonya. Cuma kata petugasnya saldonya enggak berkurang, yang kepake cuma saldo Rp 5.000 itu," ucap Tika (25), salah seorang penumpang dari Tanah Abang.
Untuk mengurangi antrean panjang, seorang petugas terlihat menghampiri orang-orang sambil membawa tumpukan kartu reguler.
Alhasil, antrean mulai berkurang karena beberapa calon penumpang beralih ke arahnya untuk membeli kartu seharga Rp 13.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.