Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kondisi RTH Kalijodo yang Tak Terawat

Kompas.com - 23/07/2018, 11:09 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi terkini Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo di Jakarta ramai jadi perbincangan di media sosial beberapa waktu terakhir. Sejumlah warganet menyebut kawasan yang diresmikan pada 2017 silam sudah tidak terawat.

Senin (23/7/2018) pagi, Kompas.com mengunjungi taman yang terletak di wilayah perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat tersebut. Suasana kawasan tampak sepi, tak banyak orang beraktivitas di sana.

Jumlah pengunjung RTH Kalijodo tidak sampai sepuluh orang. Jumlah itu tidak sebanyak jumlah petugas keamanan dan kebersihan yang mencapai belasan orang.

Tiga orang pria tampak bermain skateboard di arena olahraga yang berada di tengah RTH Kalijodo. Bekas-bekas tambalan terlihat di beberapa titik di tempat itu.

Raihan, salah seorang skaters yang ditemui Kompas.com, menyayangkan adanya penambalan itu. Ia mengatakan, penambalan dilakukan secara mandiri oleh para anggota komunitas skateboard.

"Bukannya pengelola yang maintanence tapi malah skaters-skaters ini ngumpulin uang untuk renovasi. Mestinya kan fasilitas yang dikelola pemerintah, ada dong (dananya)," kata Raihan.

Baca juga: Sandiaga: Kalijodo Kita Bangun, Masalahnya Kita Tidak Bisa Merawatnya

Area rerumputan yang mengelilingi kawasan RTH Kalijodo juga tampak tak terawat. Area rerumputan yang mestinya berwarna hijau tampak berwarna coklat, rerumputannya mengering dan permukaan tanahnya gundul.

Jamal, pengelola RTH Kalijodo, beralasan gundulnya rumput-rumput itu karena faktor cuaca. Kata dia, hujan sudah lama tidak turun di kawasan itu.

"Kita tahu beberapa bulan ini kemarau terus, hujan pun enggak ada. Kita tidak bisa menyalahkab proses alam ya jadinya mereka kurang tumbuh subur," kata Jamal.

Meskipun begitu, Jamal menegaskan pihaknya tetap melakukan perawatan dengan menyiram tanaman hingga memotong rumput-rumput itu.

Selain tampak gundul, sampah juga berserakan di atas area rerumputan.

Suasana di RTH Kalijodo, Jakarta Utara, Senin (23/7/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Suasana di RTH Kalijodo, Jakarta Utara, Senin (23/7/2018).
Ada belasan petugas kebersihan berseragam yang mengambil sampah-sampah yang berserakan. Ada juga petugas yang tengah membersihkan kamar mandi.

Bergeser ke sisi utara RTH Kalijodo, Kompas.com menemui deretan kios-kios penjaja makanan yang sedang tutup. Beberapa wahana permainan anak juga ditutup kain terpal, tanda tak beroperasi.

Jamal menjelaskan, kios dan wahana tersebut umumnya hanya buka di akhir pekan ketika pengunjung RTH Kalijodo membludak.

"Kalau hari biasa karena pengunjung juga sepi maka mereka hanya buka di hari-hari libur saja. Kebanyakan mereka datang ke mari Sabtu-Minggu bareng anak-anak," katanya.

Jamal mengklaim jumlah pengunjung RTH Kalijodo pada hari kerja bisa mencapai ratusan orang. Sementara, pada hari libur jumlah tersebut naik beberapa kali lipat hingga ribuan orang.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku prihatin dengan sejumlah pemberitaan media yang menyebutkan sejumlah aset DKI yang tidak terawat lagi, salah satunya RTH Kalijodo.

"Sekarang sudah mulai banyak dimunculkan dari teman-teman pers media yang bilang bahwa Kalijodo tidak terawat. Kenapa? Karena pemerintah dan dunia usaha (yang tidak bisa merawat), juga masyarakatnya yang tidak bisa menjaganya sama-sama. Jadi jangan hanya bisa membangun," kata Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga: RPTRA Kalijodo Tanggung Jawab Bersama, Bukan Hanya Pemprov DKI

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Dubes Jerman untuk Indonesia Michael von Ungern-Sternberg ikut memasang patung manusia baja dalam display Patung Menembus Batas tembok Berlin di RPTRA Kalijodo, Selasa (26/9/2017).KOMPAS.com/JESSI CARINA Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Dubes Jerman untuk Indonesia Michael von Ungern-Sternberg ikut memasang patung manusia baja dalam display Patung Menembus Batas tembok Berlin di RPTRA Kalijodo, Selasa (26/9/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com