Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Tiket Elektronik Normal, Penumpang Keluhkan Antrean Numpuk di Loket THB Stasiun Manggarai

Kompas.com - 23/07/2018, 15:51 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Antrean penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) tampak mengular di loket Tiket Harian Berjamin (THB) Stasiun Manggarai, Senin (23/7/2018) pukul 14.00 WIB.

Kondisi ini disebabkan banyak penumpang akan membeli atau menukarkan THB setelah sistem tiket elektronik di stasiun kembali normal.

Kompas.com mencoba ikut antre di loket THB Stasiun Manggarai. Dibutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk bisa membeli THB.

Hal yang sama dialami Ria (25), yang tak menyangka mesti antre lebih dari 10 menit hanya untuk menukarkan THB.

Baca juga: Antrean Penumpang KRL Beli Tiket di Stasiun Bekasi Mulai Terurai Pukul 09.30 WIB

"Saya beli di Stasiun Angke soalnya, kata petugas tiketnya sudah normal kembali. Tapi, saya enggak nyangka bakal sepanjang ini antreannya. Kayaknya gara-gara pada enggak beli THB pas pagi kan, jadi antre belinya sekarang semua," kata Ria, kepada Kompas.com.

Ria menilai, petugas stasiun seharusnya bisa mengantisipasi untuk mencegah terjadinya antrean. "Saya tadi senang pas pagi beli tiket kertasnya cepat. Ini mah cuma satu loket yang dibuka, pantas antre sampai panjang banget. Petugas stasiun seharusnya ditambah dong," kata Ria.

Pendapat serupa juga diungkapkan Fero (15), seorang siswa SMP yang akan pergi ke Stasiun Tanjung Barat. Ia mengaku, terbiasa menggunakan THB setiap harinya.

"Memang biasa pakai THB. Tadi pagi pakai tiket kertas sih soalnya, katanya sistem tiketnya masih diperbaiki," kata Fero.

Baca juga: Penumpang Ini Mengaku Terobos Antrean di Stasiun Bogor Tanpa Beli Tiket Kertas

Namun, ia mengatakan, antrean hari ini jauh lebih panjang dibandingkan hari-hari sebelumnya. "Biasanya enggak panjang kok, 5 menit sudah bisa beli. Hari ini lebih panjang karena pada baru beli THB semua kali," tutur Fero.

Penumpang lainnya, Fairuz (48) mengaku, baru mengetahui sistem tiket elektronik sudah normal kembali setelah sampai di Stasiun Manggarai.

"Tadi pagi saya sama suami beli tiket kertas dari Bogor. Saya kira bakal sampai besok, eh tadi saya lihat ada penumpang yang sudah bisa pakai THB," kata Fairuz.

Ia menambahkan, belum melakukan top-up flazz BCA sehingga harus ikut antre membeli THB.

"Terpaksa harus antre lah kan saya belum top-up flazz. Suami saya sampai duduk tuh gara-gara capek antre. Kirain masih tiket kertas, enggak taunya sudah bisa lagi," tambah Fairuz.

Baca juga: Antisipasi Antrean, Penumpang Beli Tiket Kertas KRL untuk Pulang di Stasiun Tebet

Sistem tiket elektronik di Stasiun Manggarai kembali normal pada Senin (23/7/2018) pukul 11.00 WIB.

Pada Senin pagi, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan sistem pembaruan dan perbaikan sistem tiket elektronik.

Akibatnya, para penumpang harus membeli tiket kertas seharga Rp 3.000 untuk semua tujuan.

Selama proses perbaikan, penumpang KRL mengeluh karena mereka harus antre untuk membeli tiket kertas. Antrean pun terpantau mengular di sejumlah stasiun.

Kompas TV Hingga Senin (23/7) siang, proses pembaruan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik di seluruh stasiun kereta rel listrik masih terus dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com