Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecepatan Kendaraan Meningkat hingga Polusi Menurun, Ini 3 Evaluasi Perluasan Ganjil-Genap

Kompas.com - 24/07/2018, 05:57 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya melakukan uji coba perluasan pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan pelat nomor ganjil-genap sejak 2 Juli lalu dalam rangka menyambut Asian Games 2018.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan ada tiga evaluasi perluasan ganjil-genap. Berikut evaluasinya:

1. Kecepatan kendaraan

Anies menyampaikan, kecepatan kendaraan sebelum penerapan perluasan ganjil-genap rata-rata hanya 20,6 kilometer per jam.

Setelah uji coba perluasan ganjil-genap, kecepatan kendaraan yang melintasi kawasan tersebut meningkat.

Baca juga: Ini Hasil Evaluasi Perluasan Ganjil-Genap Jakarta

"Di minggu pertama (kecepatan) berubah menjadi 25,6 kilometer per jam, di minggu kedua 23,1 kilometer per jam. Artinya, ada kenaikan kecepatan sebesar 12 persen sebelum dan sesudah ganjil genap," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).

Dengan meningkatnya kecepatan kendaraan, kata Anies, waktu tempuh yang dibutuhkan pengendara menjadi lebih singkat.

Sebab, kecepatan kendaraan berbanding terbalik dengan waktu tempuh.

Baca juga: Jalur Perluasan Ganjil-Genap DKI Jakarta Dipangkas

"Kecepatannya meningkat, waktu tempuhnya otomatis turun. Jadi, turun kira-kira 12 persen juga," ujarnya.

2. Pengguna transjakarta meningkat

Hasil evaluasi perluasan ganjil-genap menunjukkan pengguna transjakarta meningkat. Anies menyebut kenaikannya hampir 10 persen.

"Jumlah penumpang transjakarta, secara keseluruhan di semua rute sesudah kami menerapkan ganjil-genap itu meningkat sekitar 9,86 persen atau 9,9 persen. Jadi, naiknya hampir 10 persen penumpang di transjakarta," ucap Anies.

Baca juga: Tipe Mobil yang Banyak Dicari untuk Menyiasati Ganjil Genap

Dia menyampaikan, pengguna transjakarta sebelum perluasan ganjil-genap diuji coba sebanyak 790.000 orang per hari.

Jumlah penumpang naik menjadi 877.000 orang per hari setelah adanya uji coba perluasan ganjil-genap.

3. Polusi udara turun

Uji coba perluasan ganjil-genap juga efektif menurunkan polusi udara di Ibu Kota.

Anies menyampaikan, Dinas Lingkungan Hidup memantau penurunan konsentrasi jenis polusi itu di tiga stasiun.

"Konsekuensi lain dari ganjil-genap ini yaitu pada kualitas udara. Dilakukan pengujian di tiga lokasi, Bundaran Hotel Indonesia, yang kedua di Kelapa Gading, yang ketiga di Lubang Buaya," tutur Anies.

Baca juga: Penjualan Mobil Bekas Terstimulasi Penerapan Ganjil Genap

Perluasan kawasan sistem ganjil-genap selama pelaksanaan Asian Games 2018.KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO Perluasan kawasan sistem ganjil-genap selama pelaksanaan Asian Games 2018.
Hasil pantauan kualitas udara di Stasiun DKI 1 Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, menunjukkan konsentrasi CO menurun 1,7 persen, konsentrasi NO turun 14,7 persen, dan konsentrasi HC turun 1,37 persen.

Kemudian, hasil pantauan di Stasiun DKI 2 Kelapa Gading, Jakarta Utara, menunjukkan adanya penurunan konsentrasi CO sebesar 1,15 persen, konsentrasi NO turun 7,03 persen, dan NO2 turun sebesar 2,01 persen.

Sementara itu, konsentrasi CO terpantau menurun 1,12 persen dan NO sebesar 7,46 persen di Stasiun DKI 4 Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Baca juga: Sistem Ganjil-Genap Diyakini Pangkas 40 Persen Macet Saat Asian Games

Berikut adalah daftar kawasan yang diberlakukan sistem ganjil genap selama uji coba hingga Asian Games berlangsung:

Kawasan lama:

1. Jalan Merdeka Barat

2. Jalan MH Thamrin

3. Jalan Jenderal Sudirman

4. Jalan Sisingamangaraja

5. Sebagian Jalan Gatot Subroto (dari persimpangan Jalan HR Rasuna Said sampai Gerbang Pemuda)

Baca juga: Ganjil-Genap di Metro Pondok Indah Dipindahkan ke Arteri Pondok Indah

Kawasan perluasan:

1. Jalan S Parman-Gatot Subroto-MT Haryono-DI Panjaitan-Ahmad Yani-hingga Simpang Coca Cola atau Perintis Kemerdekaan Cempaka Putih, Jakarta Pusat

2. Jalan Arteri Pondok Indah atau di ruas jalan Simpang Kartini sampai Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

3. Sepanjang Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan

4. Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Baca juga: Kendaraan Khusus Asian Games Dipasangi Stiker agar Bebas Ganjil-Genap

Uji coba itu akan dilakukan hingga 31 Juli 2018 dan akan diberlakukan secara resmi pada 31 Agustus 2018.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan, perluasan kawasan ganjil-genap itu diberlakukan selama penyelenggaraan Asian Games 2018 pada 18 Agustus hingga 2 September 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com