Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 5 Lagu Khas Indonesia untuk Air Mancur Menari Lapangan Banteng

Kompas.com - 24/07/2018, 18:45 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kawasan Lapangan Banteng yang telah direvitalisasi sejak satu tahun lamanya akan dibuka secara resmi pada Rabu (25/7/2018).

Salah satu penampilan menarik di Lapangan Banteng adalah pertunjukan air mancur menari. Air mancur yang diiringi musik itu menjadi salah satu hal yang paling ditunggu.

Selasa (24/7/2018), Kompas.com berbincang dengan Robby Krisna, desainer air mancur Lapangan Banteng. Kepada Kompas.com, Robby bercerita tentang lagu-lagu yang akan disuguhkan dalam pertunjukan itu.

Robby menuturkan, ada lima lagu yang akan ditampilkan, dua lagu merupakan lagu daerah sementara tiga lainnya adalah lagu nasional.

Baca juga: Jadi Pilihan Berwisata, Ini 5 Spot Menarik di Lapangan Banteng

Lagu daerah yang dipilih adalah Yamko Rambe Yamko dari Papua serta medley tiga lagu Betawi yaitu Surilang, Ondel-ondel, dan Jali-jali.

Wajah baru Lapangan Banteng, Kamis (12/7/2018)STANLY RAVEL Wajah baru Lapangan Banteng, Kamis (12/7/2018)

Sementara, tiga lagu nasional yang dipilih adalah Indonesia Pusaka, Bagimu Negeri, dan Satu Nusa Satu Bangsa.

Robby mengatakan, lagu Yamko Rambe Yamko dipilih untuk mengangkat kebudayaan Papua. Hal itu berkaitan dengan Monumen Pembebasan Irian Barat yang terletak di tengah Lapangan Banteng.

"Konsep awal merevitalisasi Lapangan Banteng itu mengangkat bahwa Papua bagian dari Republik Indonesia. Otomatis saya pilih Yamko Rambe Yamko sebagai lagu tema," katanya.

Ia menuturkan, lirik lagu Yamko Rambe Yamko yang menggambarkan semangat persatuan rakyat Papua menjadi alasan lain mengapa ia memilih lagu tersebut.

"Saya pikir apa ya yang menyangkut perjuangan persatuan rakyat gitu, akhirnya saya ambil Yamko Ranbe Yamko ketimbang Sajojo, lebih familiar juga," katanya.

Baca juga: Lapangan Banteng Kini Jadi Tempat Olahraga Baru buat Warga

Sementara itu, medley lagu Betawi diangkat mengingat lokasi Lapangan Banteng yang berada di tengah Jakarta yang mempunyai kebudayaan Betawi.

Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).KOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).

Adapun pemilihan lagu Surilang disebut Robby diusulkan oleh Dinas Kehutanan DKI Jakarta selaku pemilik lahan Lapangan Banteng.

"Kita kasih banyak lagu mulai Ondel-ondel, Jali-jali, terus Keroncong Kemayoran tapi dinilai terlalu umum. Akhirnya dipilih lah Surilang ini," kata Robby.

Menariknya, tim Embryonic Ensemble selaku pengaransemen lagu-lagu tersebut berkolaborasi dengan sejumlah musisi jalanan dalam merekam lagu-lagu khas Betawi itu.

Baca juga: Pertunjukan Air Mancur Menari di Lapangan Banteng Hanya Diputar Akhir Pekan

Lagu tentang persatuan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com