Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Baru Lapangan Banteng Diresmikan Hari Ini

Kompas.com - 25/07/2018, 07:04 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah direvitalisasi lebih dari satu tahun lamanya, penataan kembali kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, akan diresmikan pada Rabu (25/7/2018) sore nanti.

Yori Antar dari HAP Architects yang merancang revitalisasi Lapangan Banteng berharap, revitalisasi ini dapat menghilangkan citra negatif yang sempat melekat pada Lapangan Banteng.

"Kita tahu lah, dulu kawasan ini punya citra yang kurang baik, suka dipakai nongkrong dan kegiatan negatif lainnya. Kita harap, dengan pemugaran ini, bisa menghilangkan kesan itu (negatif) dari sini," ucap Yori, Rabu (12/7/2018).

Baca juga: Lapangan Banteng Kini Jadi Tempat Olahraga Baru buat Warga

Menurut dia, selain punya nilai sejarah, Lapangan Banteng punya nilai strategis. Setelah direvitalisasi, potensi sisi komersilnya diperkirakan bakal tinggi.

Yori mengatakan, dengan wahana yang kini tersedia, semua kegiatan yang bersifat komersial bisa digelar di Lapangan Banteng.

"Hampir semua acara bisa dilakukan. Mulai untuk upacara, musik, sampai fashion show juga bisa, tinggal bagaimana nanti kepengurusannya saja. Kalau dari saya, saat ini potensi komerisal Lapangan Banteng cukup tinggi," ujar Yori.

Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).KOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).

Air mancur menari

Yori menuturkan, proyek revitalisasi Lapangan Banteng bukan sekadar merenovasi, melainkan juga mengintegrasikan area-area yang ada di Lapangan Banteng.

Karena itu, Yori membagi Lapangan Banteng dalam tiga zona, yakni zona utama di Monumen Pembebasan Irian Barat, zona olahraga, dan zona taman.

Adapun area Monumen Pembebasan Irian Barat menjadi fokus utama. Oleh sebab itu, monumen dibuat lebih terbuka dan diatur agar lebih menonjol dari area lainnya.

Baca juga: Jadi Pilihan Berwisata, Ini 5 Spot Menarik di Lapangan Banteng

Selain area monumen yang dibuat lebih terbuka, ada pertunjukan air mancur menari yang dinanti warga.

Desainer air mancur Lapangan Banteng Robby Krisna menyatakan, air mancur yang ada di tengah Lapangan Banteng akan dibuat menari diiringi lagu-lagu khas Indonesia.

Sebenarnya, air mancur menari ini menggantikan posisi koreo orang. Biasanya kan musik dengan orang yang menari, tapi ini lebih ke air yang menari," kata Robby, di Lapangan Banteng, Selasa (24/7/2018).

Sejumlah pengunjung tengah mengambil foto di amphiteater Lapangan Banteng, Sabtu (7/7/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Sejumlah pengunjung tengah mengambil foto di amphiteater Lapangan Banteng, Sabtu (7/7/2018).

Bukan hanya mengombinasikan gerakan air mancur dan musik yang dibalut dengan gaya orkestra, pertunjukan tersebut juga akan bermandikan cahaya.

Sebuah bangunan amphiteater berkapasitas hingga ribuan orang juga sudah disediakan menghadap ke area air mancur. Selain menjadi tempat duduk, amphiteater rupanya juga menjadi objek foto para pengunjung.

"Saya baca beritanya Lapangan Banteng sudah selesai diperbaiki, terus lihat gambarnya bagus, akhirnya datang saja ke sini. Lumayan buat feeds Instagram," kata Christy, salah satu pengunjung yang berfoto, Senin (23/7/2018).

Baca juga: Mengenal 5 Lagu Khas Indonesia untuk Air Mancur Menari Lapangan Banteng

Sementara itu, unsur kesejarahan Lapangan Banteng diwujudkan dengan adanya panel-panel berisi kutipan-kutipan bersejarah yang muncul dari mulut para tokoh bangsa.

Beberapa kutipan yang dapat Anda simak antara lain teks Proklamasi, Deklarasi Juanda, serta Pidato Presiden Soekarno mengenai Pembebasan Irian Barat.

Lapangan Banteng juga dilengkapi dengan lapangan olahraga, arena bermain anak, serta area pejalan kaki yang bisa dijadikan tempat jogging.

Walau belum diresmikan, masyarakat sudah dapat mengakses Lapangan Banteng secara cuma-cuma pada beberapa pekan terakhir.

Arena bermain anak di salah satu sudut Lapangan Banteng tengah dimanfaatkan belasan anak kecil, Sabtu (7/7/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Arena bermain anak di salah satu sudut Lapangan Banteng tengah dimanfaatkan belasan anak kecil, Sabtu (7/7/2018).

Dana CSR dan KLB

Proyek revitalisasi Lapangan Banteng dimulai pada Maret 2017 oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.

Proyek itu sendiri didanai oleh dana corporate social responsibility (CSR) dan kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) sejumlah perusahaan.

Baca juga: Menantikan Pertunjukan Air Mancur Menari di Lapangan Banteng yang Bermandi Cahaya

Untuk pembangunan lapangan, Pemprov DKI menerima CSR dari PT Rekso Nasional Food. Sementara pembangunan pagar akan dilakukan dengan KLB.

Adapun acara peresmian sore nanti akan dimeriahkan oleh pertunjukan musik kolaborasi antara Jakarta Concert Orchestra dan The Resonanz Children's Choir.

Pertunjukan air mancur menari juga ditampilkan kepada publik untuk pertama kalinya pada acara peresemian nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com