Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2018, 05:26 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kondisi air di Kali Krendang, Jakarta Barat, tampak berwarna hitam, Rabu (25/7/2018) sore.

Sampah-sampah juga tampak menumpuk di kolong salah satu jembatan penyeberangan yang dilewati aliran tersebut.

Tampak pula endapan lumpur di dasar kali tersebut.

Baca juga: Lihat Ahok di RTH Kalijodo, Warga Tepi Kali Krendang Bersorak

Kotoran-kotoran berwarna hitam yang berasal dari dedaunan juga terlihat mengapung dan mengalir dari hulu ke hilir.

Kondisi Kali Krendang yang tergambar tersebut tidak jauh berbeda saat Kompas.com mendatangi kali itu pada Mei 2016.

Kondisi Kali Krendang yang berada di Jakarta Barat tampak berwarna hitam. Berbagai jenis  sampah seperti plastik, bungkus makanan, botol minuman juga tampak menumpuk di bawah salah satu jembatan penyeberangan yang dilewati aliran tersebut. Tampak pula endapan lumpur di dasar kali yang menjadi batas antara Kelurahan Krendang dan Keluraham Jembatan Lima. Kotoran-kotoran berwarna hitam yang berasal dari dedaunan  juga terlihat mengapung dan mengalir dari hulu kali ke hilir, Rabu (25/7/2018) KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Kondisi Kali Krendang yang berada di Jakarta Barat tampak berwarna hitam. Berbagai jenis sampah seperti plastik, bungkus makanan, botol minuman juga tampak menumpuk di bawah salah satu jembatan penyeberangan yang dilewati aliran tersebut. Tampak pula endapan lumpur di dasar kali yang menjadi batas antara Kelurahan Krendang dan Keluraham Jembatan Lima. Kotoran-kotoran berwarna hitam yang berasal dari dedaunan juga terlihat mengapung dan mengalir dari hulu kali ke hilir, Rabu (25/7/2018)
Kali Krendang sempat menjadi sorotan saat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, kali yang menjadi pembatas antara Kelurahan Krendang dan Kelurahan Jembatan Lima itu dipenuhi kotoran manusia.

Baca juga: Ekskavator Spider Bersihkan Endapan Lumpur dan Sampah di Kali Krendang

Pengurus RW 007 Kelurahan Jembatan Lima Solahudin mengatakan, tidak ada perubahan apa pun yang terjadi di Kali Krendang setelah Ahok tidak lagi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.

Ia mengatakan, petugas dari UPK Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta setiap hari tetap membersihkan kali tersebut.

Terkait kotoran manusia yang pernah disebutkan Ahok, Solahudin menyebut hal itu sudah tidak ada lagi sejak petugas UPK Badan Air rutin membersihkan kali.

Baca juga: Ahok Batal Buat Bening Kali Krendang karena Banyak Kotoran Manusia

Kebersihan di kali itu juga tetap terjaga karena tidak ada lagi toilet umum yang berdiri di bantaran kali.

Kondisi Kali Krendang yang berada di Jakarta Barat tampak berwarna hitam. Berbagai jenis  sampah seperti plastik, bungkus makanan, botol minuman juga tampak menumpuk di bawah salah satu jembatan penyeberangan yang dilewati aliran tersebut. Tampak pula endapan lumpur di dasar kali yang menjadi batas antara Kelurahan Krendang dan Keluraham Jembatan Lima. Kotoran-kotoran berwarna hitam yang berasal dari dedaunan  juga terlihat mengapung dan mengalir dari hulu kali ke hilir, Rabu (25/7/2018) KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Kondisi Kali Krendang yang berada di Jakarta Barat tampak berwarna hitam. Berbagai jenis sampah seperti plastik, bungkus makanan, botol minuman juga tampak menumpuk di bawah salah satu jembatan penyeberangan yang dilewati aliran tersebut. Tampak pula endapan lumpur di dasar kali yang menjadi batas antara Kelurahan Krendang dan Keluraham Jembatan Lima. Kotoran-kotoran berwarna hitam yang berasal dari dedaunan juga terlihat mengapung dan mengalir dari hulu kali ke hilir, Rabu (25/7/2018)
Solahudin mengatakan, aliran air kali yang berwarna hitam memang tak bisa lagi diubah. Salah satu penyebabnya adalah limbah rumah tangga yang dibuang di kali itu.

Solahudin dan warga lain tidak menyalahkan petugas yang tidak bisa menjadikan kali jernih. Warga tetap berterima kasih kepada petugas karena tidak ada tumpukan sampah yang dapat menimbulkan bau. 

Baca juga: Ahok Sebut Butuh Waktu Lama untuk Bersihkan Kali Krendang

Namun, Solahudin berharap pemerintahan yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bisa menjadikan kali tersebut lebih baik lagi.

"Harapannya sih seperti itu, apa yang sudah baik di sini bisa lebih ditingkatkan di pemerintahan yang baru," ujar Solahudin.

Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ingin membuat Kali Krendang menjadi lebih jernih. Namun, rencana itu batal lantaran kali tersebut dipenuhi oleh kotoran manusia.

"Karena hampir semua orang buang kotoran tinja pun ternyata ke kali itu. Jadi dari (buangan) rumah-rumah itu banyak yang masuk ke situ (Kali Krendang)," kata Ahok, di Balai Kota, Senin (23/5/2016). 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita Warga Kemang Banyak yang Foto 'Prawedding' Saat Bunga Tabebuya Bermekaran

Cerita Warga Kemang Banyak yang Foto "Prawedding" Saat Bunga Tabebuya Bermekaran

Megapolitan
Klarifikasi Maxim Soal 'Suspend' Akun Ojol yang Turunkan Penumpang Tanpa Helm

Klarifikasi Maxim Soal "Suspend" Akun Ojol yang Turunkan Penumpang Tanpa Helm

Megapolitan
Lampu Sejumlah Kawasan di Jakarta Dipadamkan Sabtu Malam Demi Peringati Hari Ozon Sedunia

Lampu Sejumlah Kawasan di Jakarta Dipadamkan Sabtu Malam Demi Peringati Hari Ozon Sedunia

Megapolitan
Viral Video AC di LRT Jabodebek Bocor, Air Rembes ke Gerbong Penumpang

Viral Video AC di LRT Jabodebek Bocor, Air Rembes ke Gerbong Penumpang

Megapolitan
'Vibes' Jepang di Kemang Luntur Karena Bunga Tabebuya Berguguran, Warga Masih Banyak yang Datang

"Vibes" Jepang di Kemang Luntur Karena Bunga Tabebuya Berguguran, Warga Masih Banyak yang Datang

Megapolitan
Sosiolog UNJ Nilai Penutupan Lokalisasi di Gang Royal Tak Hentikan Masalah

Sosiolog UNJ Nilai Penutupan Lokalisasi di Gang Royal Tak Hentikan Masalah

Megapolitan
Lurah Papanggo Pelajari Syarat yang Diajukan Warga Kampung Bayam

Lurah Papanggo Pelajari Syarat yang Diajukan Warga Kampung Bayam

Megapolitan
Bertemu 5 Jenderal Purnawirawan TNI, Cak Imin: Saya Dapat Petuah dan Nasehat

Bertemu 5 Jenderal Purnawirawan TNI, Cak Imin: Saya Dapat Petuah dan Nasehat

Megapolitan
Bunga Tabebuya di Kemang Sedang Tak Mekar, 'Vibes' Jepang Pun Hilang...

Bunga Tabebuya di Kemang Sedang Tak Mekar, "Vibes" Jepang Pun Hilang...

Megapolitan
Sosiolog: Penggusuran Lokalisasi Gang Royal Harus Dilanjutkan dengan Pemberdayaan

Sosiolog: Penggusuran Lokalisasi Gang Royal Harus Dilanjutkan dengan Pemberdayaan

Megapolitan
Warga Kampung Bayam Survei ke Rusun Nagrak, Keluhkan Akses yang Sulit untuk Anak Sekolah

Warga Kampung Bayam Survei ke Rusun Nagrak, Keluhkan Akses yang Sulit untuk Anak Sekolah

Megapolitan
Pelintasan Liar di DKI Jakarta Harus Segera Ditutup Agar Tak Lagi Makan Korban

Pelintasan Liar di DKI Jakarta Harus Segera Ditutup Agar Tak Lagi Makan Korban

Megapolitan
Bersedia Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam Ajukan Syarat ke Pemprov DKI

Bersedia Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam Ajukan Syarat ke Pemprov DKI

Megapolitan
Bak Makan Buah Simalakama, Sopir Ojol Tetap Apes Ketika Ikuti ataupun Langgar Aturan

Bak Makan Buah Simalakama, Sopir Ojol Tetap Apes Ketika Ikuti ataupun Langgar Aturan

Megapolitan
Pria Ditemukan Tewas di Pondok Ranji, Tubuhnya Penuh Luka Sobek

Pria Ditemukan Tewas di Pondok Ranji, Tubuhnya Penuh Luka Sobek

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com