Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Akan Bongkar Area Rumput yang Pisahkan Halte Bus dengan Jalan Sudirman

Kompas.com - 26/07/2018, 05:47 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, area rumput yang ada di trotoar Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, tidak bersifat permanen.

Setelah Asian Games selesai, rumput tersebut akan dibongkar dan diganti dengan trotoar keras.

"Sekarang ini memang sebagian belum dipasang trotoar keras karena masih rumput. Rumput ini sebenarnya temporer," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (25/7/2018).

Baca juga: Kata Sandiaga, Halte di Jalan Sudirman yang Terhalang Area Rumput Akan Dipindahkan

Anies mengatakan hal ini karena revitalisasi trotoar memang belum selesai dilakukan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan saat acara peresmian revitalisasi lapangan Banteng di Jakarta, Rabu (25/7/2018). Pemprov DKI Jakarta secara resmi membuka kawasan lapangan Banteng yang telah direvitalisasi untuk dapat diakses oleh masyarakatANDREAS LUKAS ALTOBELI Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan saat acara peresmian revitalisasi lapangan Banteng di Jakarta, Rabu (25/7/2018). Pemprov DKI Jakarta secara resmi membuka kawasan lapangan Banteng yang telah direvitalisasi untuk dapat diakses oleh masyarakat
Trotoar dipasangi rumput karena nantinya mudah untuk dibongkar lagi dan dipasangi trotoar keras.

"Kami siapkan rumput karena jauh lebih mudah dibongkar kembali. Karena tempat itu belum selesai dibangun, ini temporer saja," kata dia. 

Baca juga: Area Rumput di Depan Halte Bus Kawasan Sudirman yang Mengundang Tanya...

Halte bus di depan Gedung Graha CIMB Niaga, Jalan Jenderal Sudirman, yang aksesnya terhalang area rerumputan, Selasa (24/7/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Halte bus di depan Gedung Graha CIMB Niaga, Jalan Jenderal Sudirman, yang aksesnya terhalang area rerumputan, Selasa (24/7/2018).
Di trotoar Jalan Sudirman, memang ada area rumput atau taman yang menjadi pemisah trotoar keras dengan jalan raya.

Ukuran area rumput tersebut cukup lebar. Sayangnya, area rumput ini memisahkan halte dengan jalan raya yang menjadi tempat bus berlalu lalang.

Masyarakat yang ingin naik bus harus memutar terlebih dahulu agar bisa naik bus. Ada pula yang menginjak-injak rumput untuk bisa naik bus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com