Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Terakhir "Job Fair" Kota Tangerang Disesaki Para Pencari Kerja

Kompas.com - 26/07/2018, 21:10 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KOTA TANGERANG, KOMPAS.com - Job fair Kota Tangerang yang berlangsung di Metropolis Mall Town Square dibanjiri para pencari kerja di hari terakhir penyelenggaraannya, Kamis (26/7/2018). 

Diketahui, acara yang diselenggarakan Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang sejak 24 Juli kemarin mulai 09.00-15.00 itu menghadirkan 48 perusahaan. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi Kamis siang, para pencari kerja tersebar di stan masing-masing perusahaan. Para pencari kerja ramai mengunjungi stan yang bergerak di bidang kuliner, produk kesehatan, bank, rumah sakit dan transportasi. 

Jalur antar-stan yang hanya berjarak 2 meter membuat jalan di lokasi acara menjadi sesak, mesti tetap masih bisa dilewati.

Baca juga: Polisi Bantah Ada Korban Terinjak-injak di Job Fair Kota Tangerang  

Namun, keramaian hari terakhir ini tidak seperti hari pertama Selasa (24/7/2018) kemarin, yang hangat diperbincangkan di media sosial.

Sempat disebutkan bahwa terjadi insiden adanya pencari kerja yang terinjak-injak karena berdesakan. Namun, hal tersebut telah dibantah pihak kepolisian.

"Tidak ada yang terinjak. Tidak ada korban juga, hanya memang berdesak-desakan," kata Kapolsek Tangerang Kompol Ewo Sawono saat dikonfirmasi, Kamis. 

Demi menjaga keamanan agar pengunjung tertib, sejumlah pihak keamanan berjaga di sekitar job fair, baik dari pihak keamanan mal, polisi dan juga Satpol PP. Mereka bahkan memasang garis pembatas area publik dan job fair.

Disnaker Kota Tangerang menyedikan panggung musik di depan stan peserta job fair dan ada pula beberapa bangku tempat menunggu di depan panggung.

Seorang lulusan Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang Fajri (24) menyempatkan datang ke job fair, meski telah memasuki hari terakhir dua jam sebelum penutupan.

Ia datang bersama seorang temannya untuk melamar kerja dan menaruh surat lamaran di sana, dan optimistis bisa diterima kerja.

Baca juga: Kemnaker: Job Fair Tidak Boleh Pungut Bayaran terhadap Pencari Kerja

"Pede saja (diterima kerja). Soalnya banyak yang bilang kalau dapat kerja di job fair itu hoaks. Datang (dan) taruh CV tapi digantungin enggak tahu sampai kapan," kata Fajri.

Fajri ingin mematahkan anggapan tersebut. Ia merasa, job fair mempermudahnya dalam mencari perusahaan yang sesuai untuk bekerja.

"Karena di sini lebih banyak perusahaan yang buka dan ada di satu tempat. Enggak perlu cari-cari lagi mau perusahaan apa. Tinggal taruh CV aja, disebar," kata dia.

Ia mencari pekerjaan yang cocok dengan jurusan kuliahnya yakni administarai negara. Ia mengincar posisi admin dan supervisor.

"Ya, saya optimis saja. Sudah berdoa dan shalat. Pokoknya biar cepat dapat kerja," kata Fajri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com