Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metamorfosis Lapangan Singa yang Berubah jadi Lapangan Banteng...

Kompas.com - 27/07/2018, 05:00 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jakarta boleh bangga akan wajah baru Taman Lapangan Banteng di Jakarta Pusat, yang diresmikan pada Rabu (25/7/2018) setelah melalui proses revitalisasi.

Lapangan Banteng kini lebih modern, megah, dan menarik warga untuk menghabiskan waktu di sana.

Pemugaran yang dilakukan melalui HAP Architects ini mengaktifkan fungsi Lapangan Banteng sebagai tempat berkegiatan positif warga, yang sebelumnya belum mencapai tujuan tersebut.

Lapangan Banteng kini jauh dari kesan kelam dan tak terurus. Arsiteknya, Yori Antar dari HAP Architects, mencoba menghidupkan Lapangan Banteng dengan konsep zonasi.

Ada tiga zona di sana, yakni zona Monumen Pembebasan Irian Barat, zona olahraga, dan zona taman.

"Zonasi ini dibuat berdasarkan fungsi-fungsi yang ada di sini, namun semuanya terintegrasi dengan mudah tanpa ada batasan. Intinya, kita ingin membuat Lapangan Banteng lebih megah lebih menonjol, tanpa mengurangi fungsinya," ucap Yori, beberapa waktu lalu kepada Kompas.com.

Lapangan Singa

Di balik wajah Lapangan Banten yang lebih modern, tersimpan sejarah yang mungkin belum diketahui banyak orang.

Sebelum ada Monumen Pembebasan Irian Barat, pada era kolonial Belanda, lapangan ini bernama "Waterlooplein", tetapi lebih dikenal dengan sebutan Lapangan Singa.

Alasan disebut Lapangan Singa karena dahulu di tengahnya terpancang tugu peringatan kemenangan pertempuran Waterloo, dengan patung singa di atasnya.

Pertempuran Waterloo merupakan perang terakhir Kaisar Perancis Napoleon Bonaparte, pada 18 Juni 1815 di dekat kota Waterloo, sekitar 15 kilometer ke arah selatan Brussels, ibu kota Belgia. Napoleon kalah melawan pasukan sekutu Inggris, Belanda, dan Jerman.

Sehingga, Lapangan Banteng pernah dijadikan monumen kebanggan pasukan sekutu yang sukses mengalahkan Napoleon.

Nama Lapangan Singa yang kental dengan nuansa kolonialisme dan simbol penjajahan lalu ditinggalkan, berubah menjadi Lapangan Banteng yang bertahan hingga saat ini.

Tugu singa yang pernah ada di lapangan itu diruntuhkan saat Jepang menjajah Tanah Air.

Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).KOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).

Kerap berganti nama

Halaman:


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com