JAKARTA, KOMPAS.com — Pengusaha tempe di Kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Utara, yang berbatasan dengan Kemayoran, Jakarta Pusat, menolak dituding menjadi penyebab Kali Item kotor dan bau.
Salah seorang pengusaha tempe, Yoyot, mengaku sudah membuka produksi tempe di kawasan tersebut secara turun-temurun sejak zaman Presiden Soeharto.
"Sejak zaman Soeharto Kali Item ya sudah kotor. Jangan salahin yang bikin tempe karena rumah tangga juga buang sampah ke kali," kata Yoyot saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Kelurahan Sunter Jaya, Jumat (27/7/2018).
Baca juga: Pabrik Tahu Tempe yang Buang Limbah ke Kali Item Diminta Stop Produksi
Yoyot menyatakan, pihaknya tidak pernah membuang limbah tempe ke Kali Item.
Ia memilih mengendapkan limbah tempe untuk dijadikan pakan sapi.
"Kalau saya mengendapkan limbah tempe terus dimasukin dalam karung. Nanti ada orang-orang yang ambil, biasanya dibuat pakan sapi," ujarnya.
Baca juga: Berkat Biskuit Tempe, Mahasiswa Universitas Brawijaya Lolos ke Final Kompetisi Pangan Dunia
Pendapat serupa diungkapkan Hasan, pengusaha tempe lainnya. Ia mengaku tidak pernah membuang limbah tempe ke Kali Item seperti yang sebelumnya disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
"Buktinya mana dulu kami buang limbah ke Kali Item. Saya selalu mengendapkan limbah tempe terus saya masukin karung dan dibawa pasukan oranye," kata Hasan.
Ia menyatakan, sejak pemerintahan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Kali Item sudah kotor dan bau. Namun, ia menilai pasukan oranye pada pemerintahan Ahok lebih rajin membersihkan Kali Item.
Baca juga: Kata Orang Luar Negeri tentang Tempe
Pengusaha tempe lainnya, Said, juga menyatakan Kali Item kotor akibat banyak orang membuang sampah sembarangan di sana.
"Banyak yang buang sampah langsung ke kali. Limbah rumah tangga pun langsung ngalir ke kali seperti limbah bekas cuci baju dan limbah kamar mandi," kata Said.
Baca juga: Mobil Tanpa Sopir Uber Tabrak Pedestrian di Tempe hingga Tewas
Ia mengatakan, kulit kacang kedelai adalah penyebab limbah bekas pembuatan tempe menjadi bau.
Kendati demikian, ia selalu membungkus kulit kacang kedelai ke dalam karung untuk dibawa pasukan oranye.
"Semua pengusaha tempe di sini juga bungkus kulit kedelai ke karung kok. Jangan asal tuduh kita," ujar Said.
Baca juga: Di Sentra Kripik Tempe Sanan, Gus Ipul Bicara Kedelai Impor
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta pabrik tahu dan tempe yang ada di sekitar aliran Kali Sentiong atau Kali Item berhenti beroperasi.
Sandiaga mengatakan, limbah pabrik rumahan tersebut menjadi salah satu sumber pencemaran di Kali Item.
Kali Item yang tercemar menebar bau busuk. Kali itu melintas tepat di samping Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, yang akan menjadi lokasi penginapan para atlet Asian Games 2018.
Bau tak sedap Kali Item dicemaskan bisa mengganggu kenyamanan para atlet yang menginap di sana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.