Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kali Item, Lurah Sunter Jaya Minta Produsen Tempe Tak Dikambinghitamkan

Kompas.com - 27/07/2018, 18:04 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Sunter Jaya Een Hermawan menilai, produsen tempe di wilayahnya tak mungkin membuang limbah ke Kali Item. Ia berharap, tidak ada pihak yang mengkambing hitamkan produsen tempe. 

"Menurut saya, produsen tempe enggak mungkin membuang air langsung ke Kali Item. Kok kayaknya produsen tempe doang yang dijadikan kambing hitam," kata Een, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/7/2018).

Di wilayah Kelurahan Sunter Jaya, terdapat daerah produksi tempe yang dikenal dengan Kampung Tempe.

Saat dipantau Kompas.com, lokasinya memang berdekatan dengan Kali Sunter yang berhubungan langsung dengan Kali Item, di belakang Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Baca juga: Menengok Proses Pembuatan Tempe di Kelurahan Sunter Jaya...

Namun, Een menyatakan, letak Kali Item lebih tinggi dibandingkan Kali Sunter, sehingga limbah tempe bukanlah penyebab Kali Item kotor dan bau.

"Kali Sunter itu aliran airnya ke arah Cempaka Mas, bukan ke Kali Item. Lagi pula, Kali Item juga lebih tinggi," kata Een.

Ia menambahkan, ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab permasalahan Kali Item, di antaranya pembuangan limbah dari pasar dan limbah yang dibawa dari hulu.

"Sekitar Kali item kan ada pasar, pemotongan hewan juga. Aliran Kali Item itu kan berasal dari hulu yaitu Sungai Ciliwung," tambah Een. 

Sementara, soal rencana Pemprov DKI Jakarta yang meminta produsen tempe dan tahu di sekitar Kali Item menghentikan produksi selama Asian Games 2018, dirinya belum mengetahui hal tersebut.

"Soal dihentikan atau tidak, saya enggak tahu. Saya baru dengar informasi itu," kata Een.

Een mengatakan, sejauh ini, dirinya juga belum mendapatkan informasi mengenai sosialisasi yang dilakukan Pemkot Jakarta Utara, kepada produsen tempe di Keluharan Sunter Jaya.

Baca juga: Pengusaha Tempe di Sunter Jaya Tolak Stop Produksi Selama Asian Games

"Informasi (sosialisasi) itu juga saya enggak tahu. Nanti saya coba konfirmasi kembali ke Wali Kota," tutur Een.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta pabrik tahu dan tempe yang ada di sekitar aliran Kali Sentiong atau Kali Item berhenti beroperasi.

Sandiaga mengatakan, limbah pabrik rumahan tersebut menjadi salah satu sumber pencemaran di Kali Item. Kali Item yang tercemar menebar bau busuk.

Kali itu melintas tepat di samping Wisma Atlet Kemayoran yang akan menjadi lokasi penginapan para atlet Asian Games 2018. Bau tak sedap Kali Item dicemaskan bisa mengganggu kenyamanan para atlet yang menginap di sana.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagubnya Sandiaga Uno, Sabtu (21/7) pagi mengunjungi kali yang sempat viral beberapa waktu belakangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com