Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Tempe di Sunter Jaya Bantah Jadi Penyebab Joroknya Kali Item

Kompas.com - 27/07/2018, 18:36 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha tempe di Kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Utara, bantah tudingan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, bahwa mereka ikut menyebabkan kotornya Kali Item atau Kali Sentiong di belakang Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Lokasi para pengusaha tahu itu berada di sisi timur Kali Item sementara Wisma Atlet Kemayoran berada di sisi barat dan masuk wilayah Jakarta Pusat.

Salah satu pengusaha tempe, Yoyot, mengatakan, ia tidak pernah membuang limbah dari proses pembuatan tempe ke Kali Item atau Kali Sunter. Ia selalu mengendapkan limbah tempe sehingga dapat dipakai sebagai pakan sapi.

"Kalau saya mengendapkan limbah tempe terus dimasukin dalam karung. Nanti ada orang-orang yang ambil, biasanya dibuat pakan sapi," kata Yoyot, Jumat (27/7/2018).

Baca juga: Sejak Zaman Soeharto Kali Item Sudah Kotor, Jangan Salahin yang Bikin Tempe

Hal senada dikemukakan pengusaha tempe lainnya, Hasan. Ia mengatakan, pihak yang menuduh pengusaha tempe sebagai biang pencemaran Kali Item seharusnya memberikan bukti.

"Buktinya mana dulu kami buang limbah ke Kali Item," kata Hasan.

Ia mengaku mengolah limbah tempe dengan cara mengendapkan, sama halnya dengan cara yang dilakukan Yoyot.

"Saya selalu mengendapkan limbah tempe, terus saya masukin karung dan dibawa pasukan oranye," ujar Hasan.

Pengusaha tempe lainnya, Said, juga melakukan cara pengolahan limbah tempe dengan cara diendapkan. 

Said menegaskan, ada beberapa penyebab kotornya Kali Item, antara lain limbah rumah tangga.

"Banyak yang buang sampah langsung ke kali. Limbah rumah tangga pun langsung mengalir ke kali seperti limbah bekas cuci baju dan limbah kamar mandi," kata Said.

Tempat pengolahan tempe yang dikenal sebagai Kampung Tempe di Kelurahan Sunter Jaya lokasinya memang berdekatan dengan Kali Sunter yang berhubungan langsung dengan Kali Item di belakang Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebelumnya mengatakan, limbah pabrik tahu dan tempe menjadi salah satu sumber pencemaran di Kali Item. Kali Item yang tercemar menebar bau busuk.

Kali itu melintas tepat di samping Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, yang akan menjadi lokasi penginapan para atlet Asian Games 2018. Bau tak sedap Kali Item dicemaskan bisa mengganggu kenyamanan para atlet yang menginap di sana.

Oleh karena itu, Sandiaga meminta pabrik tahu dan tempe yang ada di sekitar aliran Kali Sentiong atau Kali Item berhenti beroperasi selama Asian Games 2018.

Baca juga: Pabrik Tahu Tempe yang Buang Limbah ke Kali Item Diminta Stop Produksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com