JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah pusat turut menangani Kali Item di samping Wisma Atlet Kemayoran setelah upaya penanganan yang dilakukan Pemprov DKI terhadap kondisi kali tersebut dinilai masih kurang.
Terlebih, perhelatan Asian Games akan dimulai 24 hari lagi.
Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Air dan Sumber Daya Air, Firdaus Ali, mengatakan bahwa upaya yang akan dilakukan pihaknya antara lain "mengganti" air di Kali Item dari aliran lain.
PUPR menggelontorkan air di Kali Sentiong dengan cara membuka pintu air Gang Kelor (PA Sentiong).
Air itu berasal dari Bendung Katulampa, Bogor, yang dialirkan hingga ke Kali Sentiong melalui Kali Baru Timur.
Sejak Selasa (24/7/2018), 27 pompa mobile milik pemerintah pusat dan Pemprov DKI sudah bekerja memompa air dari hulu Kali Sentiong, lewat Kali Item, ke hilir di Kali Sunter.
Baca juga: Pengusaha Tempe di Sunter Jaya Bantah Jadi Penyebab Joroknya Kali Item
Pompa milik PUPR dibutuhkan karena kapasitanya lebih besar dari milik DKI.
"Kita enggak mau menampilkan wajah yang ini...Kita pemerintah pusat selalu open," ujar Firdaus saat dihubungi wartawan, Jumat (27/7/2018).
Ia menilai, apa yang dilakukan Pemprov DKI berbahaya karena dapat memicu ledakan yang disebabkan gas metana yang terbentuk dari dalam kali.
Ia mengatakan, badan air yang ditutup bisa membuat ruang di Kali Item tidak teraliri oksigen. Hal itu akan menimbulkan dekomposisi material organik yang menghasilkan gas metana.
Menurut Firdaus, gas metan bisa timbul meskipun kain waring yang menutup kali tersebut berlubang-lubang. Sebab, oksigen yang masuk masih terhambat.
Tanggapan Pemprov DKI
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar upayanya menangani Kali Item tidak diganggu dengan opini-opini yang tak perlu.
Menurut Anies, yang dibutuhkan saat ini adalah kerja sama di lapangan antara Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian PUPR.
Baca juga: Pengusaha Tempe di Sunter Jaya Bantah Jadi Penyebab Joroknya Kali Item