Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Suporter Sepak Bola Keroyok Penumpang Kereta di Stasiun Senen

Kompas.com - 28/07/2018, 14:15 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penumpang kereta api, Komar (19), dikeroyok sejumlah oknum suporter sepak bola di pintu masuk Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (28/7/2018).

Kejadian itu membuat Komar mengalami luka lebam di wajah dan tubuhnya.

"Satu orang penumpang mengalami luka memar di beberapa bagian akibat ada suporter yang mau sweeping," ujar Kapolsek Senen Kompol Syafi'i saat dihubungi.

Baca juga: Seorang Tahanan Tewas Dikeroyok Rekannya di Sel Polres Subang

Dari keterangan Komar, sekitar pukul 03.00, dia dan beberapa temannya hendak ke Jawa Timur menggunakan kereta api melalui Stasiun Senen.

Saat melintasi pintu masuk stasiun, tiga orang laki-laki tidak dikenal yang mengaku dari salah satu suporter sepak bola menghentikan mereka.

Tanpa alasan yang jelas, orang tersebut mengeroyok Komar hingga mengalami luka lebam. Melihat Komar yang telah tersungkur, ketiga pelaku kabur.

Syafi'i mengatakan, dari keterangan sejumlah petugas kereta api, ketiga pelaku pemukulan telah berada di lokasi sejak sebelum 03.00.

Diduga, para pelaku hendak melakukan sweeping terhadap suporter klub sepak bola lain yang kabarnya akan datang ke Jakarta melalui Stasiun Senen.

Baca juga: Diperiksa Polisi, Ronny Mengaku Dikeroyok Anggota DPR Herman Hery

Adapun pakaian yang dipakai Komar dinilai menyerupai atribut suporter lawan para pelaku.

Komar telah melaporkan kejadian itu ke Polsek Senen. Petugas telah mengantongi ciri pelaku dan kasus tersebut sedang dalam proses penyelidikan.

"Untuk laporan sudah ada dan dalam proses penyelidikan. Beberapa orang pelaku sudah terdeteksi identitasnya," ujar Syafi'i.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com