JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bercerita tentang sikap pemerintah yang harus sama-sama menyelesaikan masalah di tengah masyarakat.
Dia mengambil contoh ketika ada masalah kenaikan harga telur sampai Rp 30.000.
Sandiaga mengatakan, biasanya masyarakat langsung menyalahkan gubernur dalam hal ini.
"Bukannya itu urusan pemerintah pusat? Saya juga mikirnya seperti itu. Bukannya itu (urusan) Menteri Perdagangan yang katanya komentar kalau piala dunia selalu telur naik?" ujar Sandiaga dalam acara Leadership Camp Rumah Kepemimpinan di kawasan Jagakarsa, Sabtu (28/7/2018).
"Ternyata begitu saya keliling di 1.500 titik itu, kalau ada kenaikan harga itu siapa yang disalahin? Bukan presiden, bukan menteri, tetapi gubernur," kata dia lagi.
Baca juga: Kali Item Mau Dikasih Pewangi, Sandiaga Bilang Harusnya Urus Sumber Baunya Dulu
Sandiaga menyampaikan itu kepada mahasiswa yang mengikuti camp leadership. Sandiaga mengatakan, dalam kasus ini pemerintah tidak bisa sendiri-sendiri.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Blitar untuk menjaga pasokan telur di Jakarta.
Ia menyebut kerja sama ini telah membuat harga telur di Jakarta menjadi stabil.
"Alhamdulillah sekarang di Jakarta sudah mulai turun Rp 26.000 sampai Rp 27.000. Ini angkanya sudah zona hijau," ujar Sandiaga.
Baca juga: Sandiaga: Perombakan Pejabat DKI Sudah Sesuai Aturan
Ia juga mengatakan, kerja sama semacam ini berlaku juga dalam persoalan lain, seperti masalah ketersediaan lapangan kerja.
Menurut Sandiaga, Pemprov DKI Jakarta harus ikut turun tangan mengurusi masalah itu.
"Karena kalau mereka tidak dapat lapangan pekerjaan yang disalahin siapa? Bukan menteri tenaga kerja tetapi gubernur," ujar Sandiaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.