JAKARTA, KOMPAS.com - Empat pelaku penembakan yang menewaskan seorang pengusaha minyak, Herdi, ditangkap aparat kepolisian.
Keempat pelaku berinisial AS, J, PWT, dan SM ditangkap di sejumlah wilayah yang berbeda di Jakarta sepekan setelah aksi penembakan yang terjadi di Pejagalan, Jakarta Utara, Jumat (20/7/2018).
Penembakan didasari persaingan usaha antara Herdi dengan pelaku lainnya berinsial AX yang merupakan otak peristiwa penembakan. Menurut polisi, AX saat ini masih buron.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, dari keterangan para pelaku, sebelum penembakan, tersangka PWT dan SM telah mengintai kegiatan Herdi sejak dari rumah hingga ke kantornya selama beberapa hari. Kedua pelaku mengendarai mobil Kijang Innova berwarna gelap.
"Ada pemetaan, ada identifikasi korban kalau pulang kapan, makan di mana, rumahnya di mana," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (28/7/2018).
Baca juga: Empat Pelaku Penembakan di Pejagalan Ditangkap, Satu Orang Buron
Setelah memetakan aktivitas Herdi, pada Jumat malam tersangka AS dan J memutuskan untuk melakukan eksekusi.
Saat Herdi berjalan usai memarkirkan kendaraannya 400 meter dari rumahnya, AS dan J yang mengendarai sepeda motor N-Max bernopol B-4243-SCV dari belakang datang mendekati Herdi.
AS kemudian menembak Herdi dari jarak dekat di bagian leher dan di bawah lengan. Melihat Herdi tersungkur, kedua pelaku kabur.
Meski begitu, polisi masih bisa mengidentifikasi identitas para pelaku dari rekaman kamera CCTV yang dipasang di sekitar lokasi kejadian. Polisi mengamankan motor, pistol, dan topi yang dipakai pelaku.
"Para pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP soal pembunuhan berencana dengan pidana mati atau penjara seumur hidup," ujar Argo.
Baca juga: Polisi Masih Selidiki Kasus Penembakan di Pejagalan
Sebelumnya dilaporkan pada Jumat malam, Herdi tewas ditembak dua orang tak dikenal di kawasan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Berdasarkan keterangan saksi, Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Rachmat Sumekar mengatakan, Herdi sempat dibuntuti dua orang pelaku yang menggunakan sepeda motor.
"Saksi melihat pelaku menggunakan sepeda motor N-Max warna abu-abu. Pengendara menggunakan topi dan penumpangnya (esekutor) tidak menggunakan helm, terlihat potongan rambutnya cepak," kata Rachmat.