Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesepeda: Saya Ledekin Tiang Ini Bukan Menghalangi, tapi Buat Sandaran Sepeda

Kompas.com - 31/07/2018, 19:36 WIB
Nursita Sari,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Waktu menunjukkan pukul 14.50 WIB, Selasa (31/7/2018). Seorang pria menyandarkan sepedanya pada tiang penerangan jalan umum (PJU) yang berdiri di atas trotoar, di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta.

Dia kemudian mengeluarkan ponselnya dan memotret sepedanya yang disandarkan di tiang tersebut. Tiang itu berdiri menghalangi jalur sepeda di trotoar tersebut.

Setelah memotret, pria itu kembali mengayuh sepedanya di jalur khusus pesepeda yang berwarna hijau. Baru sebentar mengayuh, dia berhenti dan turun lagi dari sepedanya.

Dia kembali menemukan tiang yang menghalangi jalur sepeda. Hal serupa pun dia ulangi, menyandarkan sepeda pada tiang penghalang dan memotretnya.

Baca juga: Jalur Sepeda Terhalang Tiang Jadi Percuma, Enggak Ada Gunanya...

Pantauan Kompas.com, dia beberapa kali berhenti dan melakukan hal yang sama.

"Saya ledekinnya (tiang) ini bukan menghalangi, tapi buat sandaran sepeda," kata pria bernama Yupa itu, sambil memotret sepedanya yang disandarkan pada tiang yang menghalangi jalur sepeda di trotoar Jalan Asia Afrika.

Tepat di ujung trotoar dekat pintu masuk 11 GBK, Yupa tidak menemukan bidang miring untuk menurunkan sepedanya.

Dia pun menurunkan sepeda pada bidang miring yang dilengkapi guiding block di dekat jalur sepeda.

Bidang miring dengan guiding block itu sebenarnya diperuntukan bagi kaum difabel yang berjalan di trotoar. "Jadi, berebut ini difabel sama sepeda," kata Yupa.

Jalur sepeda di trotoar Jalan Asia Afrika, tepatnya di luar gerbang kompleks Gelora Bung Karno (GBK), terhalang tiang. Foto diambil Selasa (31/7/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Jalur sepeda di trotoar Jalan Asia Afrika, tepatnya di luar gerbang kompleks Gelora Bung Karno (GBK), terhalang tiang. Foto diambil Selasa (31/7/2018).

Sebagai pesepeda, Yupa merasa pihak yang mengerjakan trotoar di Jalan Asia Afrika itu tidak mengerti fungsi jalur khusus sepeda. Jalur sepeda itu dibuat seperti 'asal ada'.

"Siapa pun yang mengerjakan, kalau dia tidak mengerti, ya susah. Jalur ini kan mestinya bukan buat pajangan, harus difungsikan," ucap dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com saat berada di dekat pintu masuk 11 GBK Jalan Asia Afrika, selain Yupa, tidak ada pesepeda lain yang menggunakan jalur khusus sepeda itu.

Baca juga: Kementerian PUPR Akan Perbaiki Jalur Sepeda di Trotoar yang Terhalang Tiang

 

Pesepeda lain tampak memilih mengayuh sepeda mereka di ruas jalan paling kiri, bukan di trotoar.

Seorang warga, Sumarno, merasa pengadaan jalur sepeda itu sia-sia karena terhalang tiang.

"Jalur sepeda kehalang tiang kayak gini jadi percuma, enggak ada gunanya. Kalau begini, sama saja bohong," ujar Sumarno.

Adapun trotoar yang dilengkapi jalur sepeda berlokasi di Jalan Gerbang Pemuda, Jalan Asia Afrika, hingga Jalan Pintu Satu Senayan.

Penataan trotoar itu dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan kontraktor Adhi Karya.

Kompas TV Jelang Asian Games, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempercantik trotoar di sejumlah ruas jalan ibukota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com