JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang wanita pengemudi mobil menghentikan kendaraannya di ruas Jalan MT Haryono arah Jalan Gatot Subroto sekitar pukul 09.00 WIB, Rabu (1/8/2018).
Seorang polisi menghampirinya dan hendak menilang kendaraan bernomor polisi B 8626 IN karena mobil ini memasuki kawasan ganjil-genap pada tanggal ganjil.
Namun, tiba-tiba wanita yang kemudian diketahui bernama Ade ini keluar dari mobilnya dan meminta polisi menunjukkan letak rambu perluasan ganjil-genap.
Ia berjalan bersama polisi ke arah Jalan Saharho, Jakarta Selatan.
Baca juga: Rambu Mobil Dilarang Melintas Dipasang di Wilayah Perluasan Ganjil-Genap
Sepanjang perjalanan, wanita ini terus berdebat dengan polisi.
"Mana coba tunjukkan rambunya. Saya itu setiap hari lewat sini Pak. Enggak pernah ada yang kasih tahu kalau ini kawasan ganjil-genap. Mana coba tunjukkan rambunya," teriak wanita itu pada petugas sambil berjalan menuju Jalan Saharjo.
Akhirnya, polisi menunjukkan rabu petunjuk kawasan ganjil genap di dekat lampu merah Jalan Saharjo, jalan yang baru saja dilintasi wanita tersebut.
Di sana terpampang rambu permanen mengenai aturan ganjil-genap itu.
"Saya sebelumnya enggak pernah lihat rambu ini. Rambu ini baru ya. Bagaimana sih sosialisasinya. Saya setiap hari lewat sini, tapi enggak pernah lihat rambu ini," ucap Ade.
Ia lalu berjalan kembali menuju pos polisi yang terdapat di persimpangan Jalan Tugu Pancoran dan kembali memprotes penilangan yang akan dikenakan kepadanya.
"Ibu, kami sudah selama satu bulan lho melakukan sosialisasi. Media juga sudah banyak yang memberitakan," ujar seorang polisi menjelaskan.
"Terus kalau saya enggak baca media salah saya? Saya lewat sini enggak pernah ada yang kasih tahu kok kalau ini kawasan ganjil-genap. Bagaimana sosialisasinya?" potong Ade saat polisi menjelaskan.
Ade kemudian keluar dari pos polisi dan kembali menemui polisi di luar.
Di sana, polisi meminta STNK dan SIM Ade, tetapi ternyata Ade tak membawa SIM.
"Dompet saya ketinggalan. Tapi saya ada SIM, ayo antar saya ke rumah kalau tidak percaya," kata Ade.
Baca juga: Saya Pikir Ganjil-Genap Masih Sosialisasi, Asian Games Masih Lama Kan...