DEPOK, KOMPAS.com - Pembangunan Terminal Metro Starter Depok, Jawa Barat, menghabiskan anggaran hingga Rp 1,3 triliun.
Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Depok Tito Ahmad Riyadi mengatakan, pembangunan terminal terintegrasi itu kerja sama dengan pihak swasta.
"Jadi ini namanya Bangun Guna Serah (BGS). Bentuk kerja sama antara Pemkot Depok dengan pihak swasta PT Andika Investa," kata Tito saat dihubungi, Kamis (2/8/2018).
Baca juga: Terminal Depok Akan Ditutup, Pedagang Kebingungan
Tito mengatakan, Pemkot Depok akan menyerahkan area komersial Terminal Metro Starter ke swasta setelah selesai dibangun.
Sementara terminalnya tetap akan dikelola Pemkot Depok.
“Pemerintah tidak keluarkan dana karena dananya terbatas. Jadi diperbolehkan pihak swasta untuk berinvestasi dalam bentuk kerja sama," ujar Tito.
Baca juga: Angkot Dinilai Menjadi Tertib Setelah Dipindahkan dari Terminal Depok
Direktur PT Andika Investa Sumarsono Hadi mengatakan, pembagunan Terminal Metro Starter akan difokuskan ke sarana prasarana yang modern.
Nantinya, lanjut dia, akan ada pelayanan aksesibilitas dan ruang tunggu dengan pendingin ruangan.
Kemudian juga diisi area komersial, sehingga penumpang akan lebih nyaman.
Baca juga: Terminal Depok Akan Terintegrasi dengan Stasiun dan Pusat Perbelanjaan
Pembangunan Terminal Metro Starter berbasis transit oriented development.
"Masyarakat Jabodetabek nantinya bisa menaruh kendaraan di sini, lalu kemana-mana naik KRL," ucap Sumarsono.
Pembangunan Terminal Metro Starter Kota Depok akan dimulai 6 Agustus 2018.
"Pada prinsipnya, kami bisa melakukan pembangunan setelah seluruh isi terminal (Terminal Depok) pindah, karena ini bagian dari pelayanan publik. Kami khawatir ada material yang membahayakan penumpang," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.