Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Taksi Dibunuh karena Diduga Pelaku Tak Punya Uang Bayar Ongkos

Kompas.com - 03/08/2018, 22:11 WIB
Rima Wahyuningrum,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

KABUPATEN TANGERANG, KOMPAS.com - Kapolsek Cisoka, Tangerang, Banteng, AKP Uka Subakti mengatakan pembunuhan yang menewaskan seorang sopir taksi berinisial RB (57) di Kampung Cirengit, Desa Muncang, Jayanti, Kabupaten Tangerang pada Selasa (31/7/2018) diduga berawal dari pelaku tak punya uang untuk membayar orang taksi. Dugaan itu didapat dari keterangan para saksi.

Para pelaku pembunuhan itu belum ditangkap hingga saat ini.

"Pelaku... pengangguran, dia pak ogah, anak punk (dan) dia enggak punya duit buat bayar argo taksi seharga Rp 392.200. Dia enggak sanggup bayar, cekcok, ya dianiayalah sopirnya," kata Uka saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/8/2018).

Baca juga: Polisi Kantongi Petunjuk 2 Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi di Tangerang

Penganiayaan tersebut menyebabkan korban mengalami luka akibat jeratan tali di bagian leher dan tangan. Jenazahnya ditemukan beberapa kilometer dari taksinya.

"Identitas pelaku sudah dapat. Sementara pelaku dua orang," kata Uka, Jumat.

Para tersangka pelaku diketahui sebagai warga Baya, Lebak, Banten.

Uka Subakti menyebutkan, tersangka pelaku sempat hendak menjual taksi korban. Rencana penjualan lewat seorang calo dengan harga Rp 25 juta. Namun calo itu mundur karena di dalam mobil itu disebutkan ada jenazahnya.

Baca juga: Sopir Taksi Ditemukan Tewas dengan Luka Sayat di Cisoka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com