Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Kali Sentiong: Melihat Aliran Air Jernih, Keruh, hingga Menghitam...

Kompas.com - 04/08/2018, 08:31 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelenggaran Asian Games 2018 tinggal menghitung hari, tetapi masalah pencemaran di Kali Sentiong atau Kali Item yang melintas dekat Wisma Atlet Kemayoran belum teratasi.

Jumat (3/8/2018) kemarin, Kompas.com mencoba menyusuri Kali Sentiong dari pangkal hingga muaranya.

Perjalanan dimulai dari Pintu Air Gunung Antang di kawasan Pal Meriam, Jakarta Timur.

Baca juga: Menengok Kali Sunter, Tetangga Kali Item yang Airnya Juga Pekat

Di sana, aliran air masih tampak jernih, dasar aliran pun masih bisa terlihat dengan mata telanjang.

Bau tak sedap pun tidak muncul.

Namun, sampah-sampah tetap menumpuk di aliran sungai.

Baca juga: Anies: Yang Masih Bau Itu di Medsos, Kali Item Sudah Enggak

Pipa-pipa yang membuang limbah rumah tangga ke saluran air di kawasan Pal Meriem, Jakarta Timur, yang mengarah ke Kali Sentiong atau Kali Item, Jumat (3/8/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Pipa-pipa yang membuang limbah rumah tangga ke saluran air di kawasan Pal Meriem, Jakarta Timur, yang mengarah ke Kali Sentiong atau Kali Item, Jumat (3/8/2018).
Sampah-sampah itu umumnya didominasi sampah rumah tangga seperti sterofoam atau kemasan plastik.

"Kadang-kadang ada juga bangkai kucing atau bangkai tikus," kata Slamet, salah seorang petugas UPK Badan Air yang ditemui Kompas.com.

Tidak hanya sampah, limbah berupa kotoran rumah tangga juga mengalir ke saluran air selebar 2,5 meter tersebut.

Baca juga: Menyusuri Kali Item, Air Mulai Keruh Setelah Pasar Pal Meriam

Bangunan-bangunan yang berdiri di atas saluran air menuju Kali Sentiong atau Kali Item di kawasan Pal Meriam, Jakarta Timur, Jumat (3/8/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Bangunan-bangunan yang berdiri di atas saluran air menuju Kali Sentiong atau Kali Item di kawasan Pal Meriam, Jakarta Timur, Jumat (3/8/2018).
"Coba saja diperhatiin ada berapa paralon yang langsung buang ke kali. Itu, kan, orang mandi sampai cuci baju limbahnya ke sini semua," kata Romli, petugas lainnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, memang banyak bangunan yang didirikan di bantaran kali.

Kondisi itu terlihat hingga ke Pasar Burung Pramuka yang berjarak 1,8 kilometer dari Pintu Air Gunung Antang. 

Mulai keruh

Sepanjang perjalanan, air tampak mulai keruh selepas Pasar Pal Meriam.

Kompas.com juga mendapat keterangan bahwa pedagang di Pasar Burung Pramuka kerap membuang air bekas cucian kandang burung ke selokan menuju saluran Kali Sentiong.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com