Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Dapat Rp 67.000 Per Jam dari Pungli Sopir di Kolong Flyover Arif Rahman

Kompas.com - 06/08/2018, 18:10 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Terminal Depok Reynold John membenarkan adanya penangkapan pungli di kolong jembatan layang Jalan Arif Rahman, Depok, Jawa Barat, Rabu (25/7/2018). 

"Tim kepolisian memang menangkap satu orang yang pungli pas mereka lagi beraksi," ujar Reynold di terminal sementara Depok, Jalan Arif Rahman, Depok, Senin (6/8/2018).

Reynold mengatakan, para pelaku pungli meraup keuntungan besar ketika melakukan pungutan kepada para sopir. 

Baca juga: Dishub Depok Akan Tindak Pungli terhadap Sopir Angkot di Kolong Flyover Arif Rahman

"Pelaku pungli yang kami tangkap kemarin mengakui mendapat Rp 67.000 per jam. Dia narikin uang sopir-sopir," ucapnya.

Ia mengatakan, praktik pungli sering terjadi akibat tidak adanya laporan yang masuk kepada kepolisian dan Dishub Kota Depok. 

Ia mengimbau para sopir dan warga untuk melapor jika ditarik pungutan liar. 

Baca juga: Sopir Angkot di Depok Sebut Pungli Jadi Penyebab Macet Jalan Arif Rahman

"Kayak waktu Rabu kemarin pelakunya tertangkap, tetapi tidak ada sopir yang mau melapor telah menjadi korban, jadi ya dilepas lagi. Pas ditangkap mah ada bukti uang hasil punglinya, hanya tidak ada saksinya saja," ujar Reynold.

Para pelaku pungli kerap melarikan diri setelah ketahuan oleh petugas.

Setiap ada petugas yang datang, mereka selalu memberi tanda untuk melarikan diri.

"Mereka kucing-kucingan kalau sama kita. Kalau kita sedang jalan ke sana, mereka lari, sudah ada orang yang tepuk-tepuk itu. Pas kami sudah pergi, mereka balik lagi ambil pungutan," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com